12.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Harga BBM Naik, Tarif Angkot di Kota Medan Naik 30 Persen

Medan, MISTAR.ID

Usai pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, solar bersubsidi dan pertamax, Sabtu (3/9/22), tarif ongkos angkutan kota (angkot) di Kota Medan yang awalnya Rp5.000 naik 30 persen per estafet menjadi Rp6.500.

“Angkutan kita menggunakan BBM jenis pertalite. Kita ketahui pertalite yang awalnya Rp7.650 sekarang menjadi Rp10.000/liter, kenaikannya 30 persen. Oleh sebab itu tarif ongkos juga kita naikkan 30 persen dan mulai berlaku hari ini (Senin),” kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Medan Mont Gomery Munthe kepada Mistar, Senin (5/9/22).

Dikatakan Gomery, kenaikan tarif harus dilakukan guna menutup biaya operasional angkot.

Baca Juga:Warga di Asahan Kecewa Harga BBM Naik Saat Antre Beli Pertalite

“Kita sebenarnya tidak ingin menaikkan tarif, tapi bila tidak dilakukan sopir-sopir pasti merugi. Semua sopir-sopir kita dominan hidup di bawah garis kemiskinan,” ucapnya.

Dia menjelaskan, bahwa sebelumnya para sopir angkot di Kota Medan menggunakan BBM jenis premium yang harganya di bawah pertalite. Namun seiring berjalannya waktu, premium hilang di pasaran dan sopir terpaksa menggunakan pertalite.

“Saat sopir beralih menggunakan pertalite, kita tidak ada melakukan penyesuaian tarif. Namun karena ini terjadi kenaiakan harga pertalite, mau tidak mau harus kita naikkan tarifnya,” jelasnya.

Baca Juga:Tak Terpengaruh Kabar Harga BBM Naik, Antrian Kendaraan di Siantar Masih Normal

Dengan kenaikan tarif ini, Gomery berharap masyarakat Kota Medan yang masih menggunakan transportasi angkot bisa mengerti kondisi tersebut.

“Sopir kita cari makan bukan cari kaya. Kalau kenaikan tarif ini juga dikomplain, kita gak ngerti lagi. Dan kenaikan yang kita lakukan juga sesuai dengan besaran harga BBM yang naik, tidak ada penambahan pendapatan. Sementara saat pendapatan naik, biaya kehidupan justru semakin naik,” ungkapnya.

Selain itu, Gomery juga meminta pemerintah agar menertibkan bus Trans Metro Deli yang masih beroperasi dengan gratis sampai saat ini.

“Dulu janjinya pemerintah mengoperasikan Trans Metro Deli hanya 3 bulan gratis, kenyataannya sudah 2 tahun lebih masih gratis. Keadaan ini semakin membuat kami sopir angkot semakin sulit. Ditambah lagi tadi online jumlahnya semakin banyak. Kami harap pemerintah bisa memperhatikan nasib para sopir angkot di Medan,” tandasnya. (rahmad/hm14)

Related Articles

Latest Articles