10.4 C
New York
Monday, May 13, 2024

Warga di Asahan Kecewa Harga BBM Naik Saat Antre Beli Pertalite

Asahan, MISTAR.ID

Warga di Kabupaten Asahan terpantau antre membeli bahan bakar minyak jenis Pertalite meski pemerintah secara tiba-tiba mengumumkan kenaikan harga baru menjadi Rp10.000 dari sebelumnya Rp7.650.

Meski sudah lama mengantre, mayoritas warga tak tahu kalau harga BBM subsidi tersebut sudah naik karena minimnya informasi.

“Kecewa lah, saya udah hampir setengah jam mengantre rupanya sudah naik jam 14.30 tadi,” kata Ismail Abdurahman, salah seorang warga saat ditemui di SPBU Kelurahan Selawan, Kisaran Timur, Sabtu (3/9/22) pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Tak Terpengaruh Kabar Harga BBM Naik, Antrian Kendaraan di Siantar Masih Normal

Meski demikian, ia mengaku tak punya pilihan dan pasrah menerima keputusan pemerintah tersebut, meski diakuinya sangat berat karena kenaikan cukup tinggi.

“Kecewa sama pemerintah. Naiknya tiba-tiba jauh pula itu perbedaan kenaikannya. Ini bakal naik semua harga barang-barang,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi Rp10.000 per liter.

“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian,” kata Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/22).

Baca juga: Jelang Harga BBM Naik, Cabai Merah dan Telur Mahal di Siantar

“Pertalite dari Rp7.650 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 pe liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, pada pukul 14.30 WIB,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat mendampingi Jokowi.

Jokowi mengatakan, anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi. (f:perdana/hm09)

Related Articles

Latest Articles