9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Dinkes Sumut Waspadai Flu Babi G4 Jenis Baru

Medan, MISTAR.ID
Meski kasus Flu Babi Genotype 4 (G4) jenis baru yang berasal dari China belum ditemukan di Sumatera Utara (Sumut). Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut tetap mewaspadai dan mengantisipasi virus tersebut.

Dikatakan Sekretaris Dinkes Sumut dr Aris Yudhariansyah, sejauh ini belum ada ditemukan di Sumut kasus Flu Babi G4 tersebut. Namun langkah antisipasi tetap dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait penyakit tersebut meskipun belum ditemukan.

“Sebab menjadi kewaspadaan kita karena di Sumut sendiri memiliki peternakan babi yang cukup banyak (sekitar 1 juta lebih). Maka, sosialisasi akan dilakukan kepada masyarakat terutama yang berternak babi,” ujarnya, Minggu (12/7/20).

Selain itu, sambung Aris, sosialisasi juga bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan khususnya puskesmas. Sosialisasi ini mengenai informasi terkait upaya-upaya untuk mencegah ataupun menginformasikan tentang virus flu babi G4, serta bagaimana mengatasi atau melakukan pencegahan lebih dini.

Baca Juga:Penyebab Bayi Lahir Cacat Di Madina, Dinkes Sumut Masih Tunggu Hasil Laboratorium

“Pencegahan dini yang harus dilakukan, yakni menghindari kontak langsung dengan babi yang sakit, menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja atau menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kemudian, melakukan disinfeksi terhadap kandang, pasar atau tempat pemotongan serta tidak lupa vaksinasi hewan sebagai langkah pencegahan,” jelasnya.

Diutarakannya, pencegahan-pencegahan itu tidak hanya diterapkan ke peternak babi, namun juga diharapkan dilakukan warga yang memelihara hewan berkaki empat tersebut secara mandiri demi kebutuhan sehari-hari. “Sosialisasi upaya antisipasi atau pencegahan itu sebagai persiapan jika memang ditemukan. Seandainya ada kasus, penanganan yang dilakukan tentunya sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) seperti penanganan pandemi (Covid-19),” tandas Aris.

Untuk diketahui, Kemenkes memastikan belum ada laporan terkait flu babi G4 di Indonesia, baik di babi maupun manusia. Flu babi G4 sendiri adalah galur atau strain baru dengan virus penyebabnya disebut G4 EA H1N1 yang menular dari babi ke sejumlah peternak di China.

Galur dari virus itu mirip dengan flu burung di Eropa dan Asia, galur H1N1 pada pandemi 2009 dan galur H1N1 di Amerika Utara. Flu babi G4 sendiri berbeda dengan virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) yang menyerang sejumlah babi Indonesia. ASF tidak dapat menular ke manusia.

Baca Juga:Waspadai Virus Flu Babi G4 EA H1N1

Kasus virus flu babi G4 itu bukan ditemukan pada orang yang sakit, tapi ada pemeriksaan darah dari populasi yang dilakukan surveilans atau penelitian terhadap kemungkinan adanya virus yang sudah menyebar ke sejumlah populasi babi di China. Virus tersebut juga dapat melekat pada reseptor yang ada di saluran pernapasan manusia.

Dengan melekat di reseptor, virus dapat masuk ke sel-sel manusia. Virus G4 juga bisa melekat di jaringan trakea manusia terutama di sel-sel yang melapisi trakea. Dengan melekat di tabung penghubung saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah serta paru-paru ini, virus dapat menuju ke paru-paru manusia.

Virus ini juga dapat menginfeksi sel epitel saluran napas manusia. Sel-sel yang biasanya melapisi bronkus dan alveoli manusia berhasil diinfeksi dengan virus G4 di laboratorium. Setelah masuk ke sel-sel manusia, virus baru ini berkembang biak dan menyebar di sana. (anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles