12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Di Tengah Pandemi, Perempuan Cantik Ini Nekad Buka Warung Makan

Medan, MISTAR.ID
Setelah berhenti bekerja, Juliwaty memutar otak untuk mencari tambahan penghasilan. Ibu tiga anak ini akhirnya memutuskan membangun usaha sendiri dengan membuka warung makan chick n fish.

Sebelumnya, ia menjual ayam potong organik (prebiotik) door to door. Ia menawarkan pada rumah makan dan restoran. “Harganya memang lebih mahal dari ayam potong biasa, tapi peminatnya lumayan,” katanya, Kamis (22/10/20).

Sejak sebulan terakhir, ia mendirikan warung makan yang menu utamanya berbahan ayam dan ikan. “Saya melihat masih ada peluang membuka warung makan di tengah pandemi Covid-19, memang kita harus memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda,” tandas perempuan berusia 44 tahun ini.

Baca Juga:Warung Bakso Dikenai Pajak Restoran, Tunggak Pajak Hingga Rp16 Juta

Ia mengaku, ide awalnya adalah ingin membeli frincase sebuah warung. Namun saat ia mencoba makanannya, ia merasa ada yang kurang dari rasanya.

Bersama kakaknya, ia kemudian mencoba-coba meracik bumbu makanannya, hingga dinilainya cukup enak dilidah. Hasil resepnya itu kemudian diuji coba ke saudara dan teman-temannya. Semuanya memberikan penilaian, makanan hasil racikan bumbunya enak dilidah dan pas.

Hasil uji coba itu mendorongnya untuk membuka sendiri warung dan melupakan frincase. “Saya nekad aja membuka warung ini, apalagi memang saya menjual produk ayam organik sebagai bahan dasarnya,” akunya.

Ia memilih ayam organik karena saat ini kesadaran kesehatan masyarakat meningkat. Masyarakat sudah banyak yang memilih menu makanan yang sehat. “Kita ambil ayamnya dari Jakarta,” ujar Juliwaty.

Baca Juga:Industri Batik Indonesia Disebut Akan Mampu Berikan Kontribusi di Tengah Pandemi

Dua menu favorit yang ditawarkan adalah ayam pedas manis dan ikan nyat nyat. Kedua menu ini menurut Juliwaty banyak diminati pembeli. “Kalau harga sih standart dan terjangkau koq,” katanya lagi.

Saat pendemi ini, warung di Jalan Wahidin No 259 D Medan pun mengikuti protokol kesehatan. Mereka menyiapkan cuci tangan dan hand sanitaizer. Setiap kali pembeli datang dan keluar meja selalu dibersihkan dengan anti septik. “Kita ingin agar pembeli benar-benar merasa steril saat makan,” tandasnya.

Ia berharap sebagai usaha UKM yang lahir disaat pandemi bisa membantu banyak orang. “Disaat banyak orang kehilangan pekerjaan karena pandemi, kita ingin sedikit membantu,” katanya. (edrin/hm10)

Related Articles

Latest Articles