22.5 C
New York
Monday, May 20, 2024

Curhat Anak Sekolah di Masa Pandemi, Sulit Membeli Paket Belajar 

Medan, MISTAR.ID

Selama Pandemi Covid-19 tak hanya sektor ekonomi yang terdampak, sektor pendidikan juga sangat terdampak lantaran pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang wajib diterapkan selama Pandemi Covid-19 ini. Sehingga, dalam PJJ ini pemenuhan hak anak masih sangat minim.

Seperti yang diceritakan oleh Michael Jonathan atau yang disapa Jojo, salah satu narasumber dalam Webinar Dialog Multistakeholder Pemenuhan Hak Anak dalam Situasi Pandemi Covid-19 yang digelar oleh Forum Komunikasi Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Medan (FK PUSPA) menggandeng Pemko Kota Medan, PKPA Kota Medan, dan lainnya.

Siswa SMA dan anggota CLC ini mengaku sangat sulit belajar dengan PJJ, selain tidak mengenal secara dekat dengan guru juga tidak mengenal siapa saja teman-teman sekelasnya.

Baca Juga:Kuota Belajar Gratis untuk PJJ Lanjut Maret-Mei

Bahkan, ancaman putus sekolah juga bisa dirasakan anak-anak seusianya karena alasan sulit membeli paket atau sudah terbiasa tidak sekolah.

“Bahkan saya sangat merasakan penurunan nilai belajar saya selama PJJ. Sebab selama belajar daring kami lebih banyak diberi tugas melalui zoom terbatas atau dari whatsapp grup. Padahal banyak mata pelajaran yang sulit dipahami selama daring. Belum lagi krn orang tua gak bisa membiayai paket kami,” curhatnya dalam Webinar Dialog Multistakeholder Pemenuhan Hak Anak dalam Situasi Pandemi Covid-19, Selasa (3/8/21) pukul 10.00 WIB.

Memang ada dampak positif juga dalam PJJ ini, menurut Jojo bisa lebih merasa nyaman di rumah sebab kalau dikelas biasanya akan lebih berisik.

Baca Juga:Sekolah Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Pengawasan Satgas Covid-19 Daerah Tak Maksimal

Bahkan, anak seusianya mau tidak mau harus bisa mengekspor teknologi. “Begitupun tetap yang saya inginkan dan harapkan bersama teman-teman yakni belajar tatap muka dan bisa bertemu dengan guru dan kawan-kawan,” sebutnya.

Hal yang senda dicurhatkam Roma Jelita, Ia merasa sedih saat harus belajar secara daring lantaran tidak bisa pergi ke sekolah seperti biasa untuk bertemu teman-teman dan gurunya. Bahkan Ia merasa sangat terganggu belajar di rumah karena ada pekerjaan untuk membatu orangtua juga di rumah.

“Beli kuota internet juga mahal saya tidak bisa beli kuota sebulan sekali. Jadi berharap bisa sekolah tatap muka dan bisa belajar seperti biasa gak perlu beli kuota berulang ulang,” sebutnya.

Baca Juga:DPRD Siantar Panggil Kadisdik Untuk Evaluasi PJJ

Sebelumnya, Kadis P3APM Kota Medan, Khairunisa saat memberikan sambutan dalam kegiatan ini mengatakan perting ada pendampingan belajar oleh orangtua pada masa pandemi yang mewajibkan anak-anak PJJ.

“Sebab sudah banyak anak-anak yang bosan, jenuh akan PJJ ini. Maka kita harapkan pendampingan orang tua untuk mengikuti belajar anak-anak di rumah. Kita doakan juga pandemi ini cepat berkahir. Saya mewakili pak wali kota juga mengucapkan Selama Hari Anak dan selamat atas capaian Kota Medan yang berhasil merai Kota Layak Anak tingkat Masda. Kita bersyukur dan berterimakasih pada forum anak,” jelasnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles