3.9 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Bobby Berbagi Informasi dengan Bupati Aceh Timur Soal Pengembangan Wisata Kuliner 

Medan, MISTAR.ID

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menerima kunjungan Bupati Aceh Timur Hasballah Bin HM Thaidi di Kantor Wali Kota Medan, Rabu (9/6/21). Kunjungan itu selain bersilaturahmi, juga untuk berbagi informasi tentang potensi dari masing-masing daerah sehingga dapat dilakukan kerjasama antar kedua daerah.

Mengawali kunjungan tersebut, Bupati Aceh Timur Hasballah Bin HM Thaib menjelaskan, Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 kecamatan dan 513 desa. Potensi dari kabupaten tersebut pada umumnya berasal dari perkebunan, pertanian dan juga perikanan.

“Pada umumnya mata pencaharian masyarakat setempat berasal dari perkebunan, pertanian dan perikanan. Bahkan kami sudah menyuplai ikan hingga ke Sibolga,” jelasnya pada Bobby.

Baca Juga:Pemko Medan Raih WTP, Bobby: Ini Sebuah Prestasi Tapi Banyak yg Harus Diperbaiki

Dalam kesempatan itu, Bupati Aceh Timur juga menyampaikan tujuan kunjunganya ke Pemko Medan yaitu untuk mempelajari bagaimana Pemko Medan dapat mengembangkan wisata kuliner hingga dikenal tidak hanya dari dalam bahkan juga luar negeri. “Kami sangat butuh masukan dari Wali Kota agar dapat mencontoh bagaimana mengembangkan wisata kuliner yang sudah dibuat Pemko Medan,” sebutnya.

Menanggapi kunjungan tersebut, Bobby mengatakan banyak informasi yang didapat dalam pertemuan ini khususnya mengenai potensi daerah dari Kabupaten Aceh Timur. “Dari informasi mengenai potensi daerah tersebut kita dapat dikolaborasikan agar terjalin kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua daerah,” terang Bobby.

Bobby menjelaskan, Kota Medan dihuni oleh berbagai suku dan budaya yang beraneka ragam. Kekayaan budaya inilah yang dimanfaatkan Pemko untuk mengembangkan wisata kuliner, karena setiap budaya memiliki kuliner khasnya masing-masing yang dapat dijual menjadi sebuah wisata.

Baca Juga:Bobby Ajak Masyarakat Ikut Menekan Penyebaran Covid-19 di Kota Medan

“Setiap kuliner itu memiliki cerita dan sejarahnya masing-masing. Itulah yang kami terus dorong agar masyarakat tidak hanya sekedar memakan, tetapi juga mengetahui sejarah dari makanan itu sendiri. Kami ingin menjadikan Medan sebagai dapurnya Asia. Artinya saat ini dapur tidak hanya sebagai tempat memasak saja, tetapi juga dapat dikolaborasikan menjadi suatu entertainment sehingga setiap kuliner yang disajikan memiliki nilai tambah,” pungkas Bobby. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles