8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

BKSDA Sumut Terima Satu Individu Monyet Ekor Panjang dari Warga

Medan, MISTAR.ID

Ricky Rinaldi, warga Jalan Kawat IV Kecamatan Medan Deli menyambangi kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut), Senin (15/11/21).

Dalam kesempatan itu, Ricky bersama istrinya menyerahkan satu individu Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) anakan kepada petugas.

“Menurut penjelasan Ricky kepada kami, satwa liar tidak dilindungi UU ini sebelumnya dia beli dari temannya,” ujar Humas BKSDA Sumut Handoko Hidayat, Kamis (18/11/21).

Baca juga:BKSDA Sumut Lepasliarkan Kukang ke Suaka Marga Satwa Barumun

Namun, merasa terpanggil untuk melestarikan di habitat alaminya, Ricky kemudian mendatangi kantor BKSDA Sumut untuk menyerahkan satwa liar tersebut.

“Sang pemilik berharap nantinya Monyet Ekor Panjang ini dapat dilepasliarkan di habitatnya agar dapat hidup dan berkembang biak secara alami,” ungkapnya.

Handoko mengatakan, setelah dilakukan serah terima, petugas langsung mengevakuasi dan menitiprawat satwa tersebut ke Yayasan Scorpion, mitra BKSDA Sumut.

“Kita rawat dan rehabilitasi terlebih dahulu, sebelum nantinya kita lepasliarkan ke habitat alaminya,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Monyet Ekor Panjang umumnya ditemukan di hutan-hutan pesisir dan hutan-hutan sepanjang sungai besar di dekat perkampungan, kebun campuran atau perkebunan pada beberapa tempat hingga ketinggian 1.300 mdpl.

Jenis ini sering membentuk kelompok hingga 20-30 ekor banyaknya dengan 2-4 jantan dewasa dan selebihnya betina dan anak-anak.

Baca juga:BKSDA Sumut Lepasliarkan Induk dan Anak Trenggiling ke TWA Sibolangit

Monyet Ekor Panjang memakan aneka buah-buahan dan memangsa berbagai jenis hewan kecil seperti ketam, serangga, telur dan lain-lain. Kadang-kadang kelompok monyet ini juga memakan tanaman di kebun.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 26/Kpts-II/94, Monyet Ekor Panjang merupakan jenis satwa liar yang tidak dilindungi undang-undang yang sejak lama dimanfaatkan oleh manusia, namun demikian proses di alam menunjukan gejala penurunan. (ial/hm06)

Related Articles

Latest Articles