9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Banjir di Kabupaten dan Kota, Gubsu: Sinyal Kita untuk Evaluasi

Medan, MISTAR.ID

Intensitas curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Sumut. Seperti di Kota Tebing Tinggi, Serdang Bedagai (Sergai) dan juga di Medan. Sehingga dengan bencana ini menjadi sinyal untuk evaluasi.

Bahkan sebulan lalu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi telah menginstruksikan kepada bupati dan wali kota untuk mewaspadai kondisi alam. Sebab berdasarkan pernyataan BMKG juga telah menginformasikan cuaca ekstrem.

Hal ini dikatakan Gubsu usai kegiatan peluncuran buku biografi mengenai dirinya yang berjudul “Sang Jenderal: Ayah untuk Negeri” di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (24/11/21).

Baca Juga:Korban Banjir Medan: Habis Semua Pak!

Bahkan hujan deras pada Selasa (23/11/21) malam diungkapkan Edy, sangat tinggi sehingga membuat kapasitas drainase di Kota Medan menjadi over atau tidak mencukupi.

“Hujan tadi malam itu over ya. Sehingga kapasitas drainase itu tidak mencukupi. Tapi itu tidak selamanya begitu. Untuk itu, ini menjadi sinyal kita untuk evaluasi,” katanya.

Meski belum mendapat laporan dari Wali Kota Medan Bobby Nasution, dia sudah mengetahuinya karena telah melakukan koordinasi dengan Bobby.

Baca Juga:Kota Medan Dilanda Banjir, BPBD Siagakan Posko

“Kemarin kami telah merencanakan dan telah melakukan rapat terpadu antara Deli Serdang dan Kota Medan,” imbuhnya.

Dijelaskan orang nomor satu di Sumut ini, ada 5 sungai yang melintas di Kota Medan yang mana seharusnya pengerjaan atau pembaruan sungai dilakukan sejak 2020 dan 2022 selesai. Tetapi di bulan Maret 2020 Indonesia terkena wabah Covid-19 dan semua terdampak termasuk di Sumut.

“Maka semua direfocusing, sehingga kegiatan pada 2019 masih persiapan melakukan pendataan administrasi sepanjang 5 sungai di Medan. Maka ditambah 2 sungai lagi yang melintas di Tebing Tinggi,” sebutnya.

Baca Juga:Hujan Deras, Rumah Anggota DPRD Medan Terendam Banjir

Di Tebing Tinggi sendiri, menurutnya persoalannya terdapat di hulu tepatnya di Simalungun maka akan masuk ke dataran rendah di Sergai.

“Ini yang harus dibicarakan secara teknis oleh BWS (Balai Wilayah Sungai). Ini pekerjaannya tidak boleh terlalu lama tapi tidak boleh dijadikan alasan tidak dikerjakan. Kita harus komplit mengambil pekerjaan namun ini tidak bisa setahun pengerjaannya pastinya multi. Semua kita lakukan untuk rakyat. Maka kita bersama-sama untuk menyelesaikan  masalah ini,” terangnya.

Edy juga mengimbau kepada rakyat Sumut untuk tetap mewaspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem. Pihaknya juga telah menurunkan sejumlah alat berat pada titik-titik kritis telah dilakukan. “Pada masyarakat yang memiliki kondisi rumah kurang baik atau rawan dalam bencana alam saya minta untuk tetap waspada. Tenang, berdoa dan kita tetap berusaha mengatasi persoalan ini,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles