10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

14 Dokter IDI Medan Masih Berjuang Lawan Covid-19

Medan, MISTAR.ID

Setidaknya masih ada 14 dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan yang masih berjuang melawan Covid-19.

“Yang tahu kita 7 orang rawat di RS, 7 isolasi mandiri. Itu yang kita punya datanya. 7 orang yang dirawat itu ada di RS Murni Teguh, RS Hermina, RS Multatuli, RS Columbia Asia,” kata Ketua IDI Medan dr Wijaya Juwarna SpTHT-KL, Senin (31/8/20).

Tercatat sampai saat ini, sudah 10 anggota IDI Medan yang gugur karena Covid-19. Bahkan dalam bulan Agustus ini saja, ada 6 dokter yang gugur disebabkan Covid-19.

Menurut dr Wijaya, dokter dan tenaga kesehatan lainnya dinilai paling rentan terpapar Covid-19 dari pasien. Sebab, setiap pasien yang datang walaupun hanya sekadar rawat jalan, tak diketahui apakah statusnya terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak, karena tak ada swab massal yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga:Lagi, Dua Dokter di Medan Gugur Akibat Covid-19

Hal ini menjadi dilema bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Di sisi lain, tenaga kesehatan harus tetap melayani pasien yang mau berobat karena terikat sumpah profesi.

“Dilema ini tidak bisa kita hindarkan. Hal yang sangat manusiawi rasa sedih bercampur ketakutan tengah melanda jiwa para dokter saat ini. Di sisi lain kita harus tetap menjalankan sumpah dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya lagi.

Untuk meminimalisir tenaga kesehatan terpapar, kata dr Wijaya, ia minta para dokter tetap memakai APD yang standar. Pemerintah harus memetakan dan pisahkan segera RS yang khusus menangani Covid 19 dan non-Covid 19.

Baca Juga:Dokter Pejuang Covid-19 Itu Dimakamkan Di TPU Siantar

Kemudian dokter yang berusia di atas 50 tahun mengatur waktu polinya tidak setiap hari, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga. Kepada dokter dengan penyakit penyerta diminta jangan berpraktik selama bulan September dan Oktober 2020 ini.

Sedang kepada dokter yang langsung menangani pasien Covid 19 diharapkan fokus saja, hindari menangani pasien non-Covid-19. Ada sistem rotasi 2 minggu kerja dan 2 minggu istirahat. Sementara kepada masyarakat diharapkan jika tidak emergensi agar menghindari berkunjung ke rumah sakit selama bulan September dan Oktober 2020. (edrin/hm10)

Related Articles

Latest Articles