12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Vaksin Moderna Dianggap Tak Efektif Lawan Covid-19

Cambridge, MISTAR.ID
Vaksin buatannya dianggap tak efektif melawan virus corona, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna harus menelan pil pahit.

“Berdasarkan informasi yang disediakan oleh perusahaan yang berbasis di Cambridge Massachusetts, tidak ada cara untuk mengetahui seberapa mengesankan, atau tidak, vaksin tersebut,” kata para ahli vaksin saat diminta pandangannya tentang vaksin Moderna oleh STAT, Selasa (19/5/20).

Padahal sehari sebelumnya, hasil uji klinis pertama vaksin dari Moderna dianggap cukup positif karena imun atau antibodi dari 8 suka relawan yang diujicobakan, mampu menghasilkan antibodi virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini.

Baca Juga:Kabar Baik! China Sukses Ujicoba Vaksin ke Puluhan Orang

Moderna Inc mengungkapkan, vaksin Covid-19 eksperimental yang pertama kali diuji di AS telah terbukti menghasilkan antibodi pelindung pada sekelompok kecil suka relawan sehat pada, Senin (18/5/20).

Perusahaan tersebut mengatakan, data berasal dari delapan orang di antara 45 subjek yang ambil bagian dalam uji coba keselamatan vaksin yang dimulai pada bulan Maret. Ini berarti, dari 45 subjek, perusahaan tidak mengungkapkan hasil dari 37 peserta uji coba lainnya.

Selain itu, pengujian untuk menetralkan antibodi lebih memakan waktu daripada tes antibodi lainnya dan harus dilakukan di laboratorium level 3 biosecurity.

Moderna mengungkapkan, temuan dari delapan subjek karena hanya itu yang ada pada saat itu. Namun, itu alasan untuk berhati-hati.

Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular yang telah bermitra dengan Moderna pada pengembangan vaksin ini, juga belum mau mengeluarkan pendapat resminya. NIAID juga menolak memberikan komentar atas pengumuman Moderna.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak diketahuinya usia pasti delapan suka relawan yang sukses dalam uji coba itu. Ini yang diketahui terkait usia dalam penelitian itu adalah, bahwa para suka relawan sehat berusia 18 hingga 55 tahun.

Baca Juga:Perusahaan AS Klaim Berhasil Uji Vaksin Corona

Laporan Moderna juga diumumkan dalam waktu terlalu singkat dari pengujian. Laporan antibodi penawar pada subjek yang divaksinasi itu berasal dari darah yang diambil dua minggu setelah mereka menerima dosis vaksin kedua.

“Itu sangat awal. Kami tidak tahu apakah antibodi itu tahan lama,” kata Anna Durbin peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins. Vaksin potensial Moderna mengandung bahan genetik yang disebut messenger RNA, atau MRNA.

MRNA adalah kode genetik yang memberi tahu sel cara membuat protein dan ditemukan di lapisan luar coronavirus baru, menurut para peneliti di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute.

MRNA menginstruksikan mekanisme seluler tubuh sendiri untuk membuat protein yang meniru protein virus, sehingga menghasilkan respons imun.

Sayangnya, akibat pemberitaan tersebut, saham Moderna ditutup turun 10,4 persen menjadi US$ 71,67. Sebelumnya pada saat pengumuman keberhasilan vaksin, saham perusahaan melonjak tajam, di mana valuasinya mencapai US$ 29 miliar pada, Senin (18/5/20).(cnbcindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles