17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

TV Penyiar Negara Iran Diretas Selama Program Berita Malam

Iran, MISTAR.ID

Sebuah TV penyiar negara Iran diduga diretas selama program berita malam hari Sabtu (8/10/22) , outlet pro-reformasi IranWire membagikan klip insiden tersebut.

Kantor Berita semi-resmi Iran Tasnim melaporkan bahwa pukul 9 malam siaran berita oleh Jaringan Berita Republik Islam Iran (Republic of Iran News Network) di bawah Penyiaran Republik Islam Iran (Islamic Republic of Iran Broadcasting) diretas untuk beberapa saat oleh elemen anti-revolusioner.

Klip insiden yang sekarang viral menunjukkan IRIB/IRINN menayangkan segmen tentang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menghadiri pertemuan di kota selatan Bushehr, yang disela dengan video topeng kartun dengan janggut dan alis tebal dengan latar belakang hitam.

Baca juga:WNI di Iran Diimbau Tidak Terlibat Demonstrasi

Video topeng itu diikuti oleh layar yang menampilkan foto Khamenei dengan target di wajahnya bersama foto Nika Shahkarami, Hadis Najafi, Mahsa Amini, dan Sarina Esmailzadeh. Foto itu merupakan foto semua wanita muda yang telah meninggal di Iran dalam sebulan terakhir .

Amini (22) meninggal setelah ditahan polisi moral. Tiga lainnya, dua di antaranya masih remaja, tewas dalam aksi protes yang meletus sejak kematian Amini.

Di samping foto-foto di layar ada pesan yang berbunyi, “Bergabunglah dengan kami dan bangkitlah” dan “Darah pemuda kami menetes dari genggaman Anda,” bersama dengan pegangan media sosial untuk kelompok peretas Edaalat-e Ali, yang diterjemahkan menjadi Keadilan Ali.

Gambar tetap di layar selama beberapa detik.

Edaalat-e Ali tampaknya mengambil kredit untuk peretasan itu, memposting klip di akun media sosial mereka yang mengatakan, “Atas permintaan orang-orang, kami memenuhi janji kami dan melakukan hal yang tidak terpikirkan untuk membebaskan Iran”.

baca juga:Iran Berdarah! Kumpulkan Lalu Tembaki Mahasiswa yang Demo Mahsa Amini

Protes nasional telah mencengkeram Iran selama berminggu-minggu setelah kematian Amini setelah dia ditahan oleh polisi moral pemerintah karena tampaknya tidak mengenakan jilbabnya dengan benar. Kematiannya telah memicu bentrokan kekerasan antara demonstran dan pihak berwenang, dilaporkan menyebabkan banyak orang tewas.

CNN belum dapat memverifikasi secara independen jumlah mereka yang tewas dalam protes tersebut.(cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles