9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Topan Chaba Landa China, Makau dan Hong Kong

Beijing, MISTAR.ID
Topan Chaba melanda China daratan, Makau dan Hong Kong, Sabtu (2/7/22). Topan tersebut menimbulkan angin kencang dan hujan deras di pantai selatan China.

Pusat Meteorologi Nasional China memperingatkan rekor curah hujan dan risiko tinggi bencana di beberapa provinsi, termasuk Guangdong yang berpenduduk paling banyak di negara itu.

Chaba, yang berarti kembang sepatu dalam bahasa Thailand, terus bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 15-20 km per jam setelah pusat badainya mendarat di kota Maoming, Guangdong pada Sabtu sore.

Baca Juga:Curah Hujan Tinggi, BPBD Siantar Imbau Warga Waspadai Banjir dan Longsor

Meski intensitasnya sedang dan kekuatannya diperkirakan makin menurun, Chaba kemungkinan akan menimbulkan hujan ekstrem dan memecah rekor curah hujan secara kumulatif.

Hal itu dapat terjadi karena topan tersebut menarik sabuk hujan monsun di daratan kawasan tersebut, kata Gao Shuanzhu, kepala peramal cuaca di pusat meteorologi China.

“Uap air monsun yang berlimpah akan mendorong hujan lebat dan curah hujan tinggi secara kumulatif yang bersifat ekstrem,” kata Gao. Dia memperkirakan curah hujan dapat mencapai 600 mm di sejumlah daerah.

Baca Juga:Banjir di Tiga Dolok Jebol Saluran Irigasi, Seorang Suster Terluka

Daerah-daerah berisiko mencakup bagian barat Guangdong, bagian timur wilayah otonomi Guangxi dan Hainan, dengan badai hujan yang menyebabkan longsor, genangan air di perkotaan dan banjir, kata Gao.

Hainan memperbarui status tanggap darurat menjadi Level II, tertinggi kedua, Sabtu (2/7/22). Provinsi pulau itu menangguhkan layanan kereta api dan membatalkan lebih dari 400 penerbangan ke dan dari kota Haikou dan Sanya.

Di Makau, seorang warga terluka akibat angin dan hujan ketika Chaba mendekat, menurut televisi pemerintah.

Baca Juga:Cari Solusi Atasi Banjir Rob, Wali Kota Medan Kunjungi Warga Belawan

Di perairan lepas pantai Hong Kong, sekitar 270 km arah timur laut dari Maoming, lebih dari 24 kru hilang setelah sebuah kapal teknik berawak 30 orang terbelah dua terhantam topan Chaba, kata pihak berwenang.

Dalam beberapa pekan terakhir, curah hujan ekstrem dan banjir di China selatan telah merusak properti, melumpuhkan lalu lintas dan mengganggu aktivitas jutaan orang di wilayah-wilayah terpadat dan pusat bisnis di negara itu.

Cuaca ekstrem, termasuk banjir besar, di China diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus, menurut prediksi peramal cuaca, sebagian disebabkan oleh perubahan iklim.(antara/hm10)

Related Articles

Latest Articles