7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Tilep Uang Pajak, Menteri Keuangan Finlandia Mundur

Helsinki, MISTAR.ID

Setelah diketahui menilep uang pajak sebesar 50.000 euro atau sekitar Rp798 juta, Menteri Keuangan Finlandia Katri Kulmuni mengundurkan diri pada Jumat (5/6/20). Uang sebanyak itu digunakan Kulmuni untuk mengikuti pelatihan berbicara di depan umum (public speaking).

Laporan sejumlah media Finlandia mengungkap pelatihan tersebut berlangsung antara Agustus 2019 hingga Maret 2020 dan semula disebutkan dana itu bersumber dari partai yang dia pimpin, Partai Tengah (Centre Party).

Namun walaupun tersandung skandal, Kulmuni yang lulus sebagai Master of Social Science dari University of Lapland pada 2018 menegaskan dia masih akan menjabat Ketua Centre Party dan tetap melanjutkan pemerintahan koalisi lima partai di Finlandia.

Baca juga : Malaysia Bergolak, Pendukung Mahathir Ditangkap Komisi Anti Korupsi

Perempuan kelahiran 4 September 1987 ini menjadi Menteri Keuangan sejak 10 Desember 2019-5 Juni 2020. Dia juga menjabat Deputi Perdana Menteri Finlandia sejak 12 September 2019 hingga 5 Juni 2020.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, perempuan bernama lengkap Katri Briitta Ilona Kulmuni ini terpilih pertama kali ke Parlemen Finlandia pada 2015 dan sekali lagi pada 2019. Setelah pemilihan 2019, ia ditunjuk sebagai Menteri Urusan Ekonomi di kabinet Antti Rinne.

Pada September 2019, Kulmuni mengalahkan Antti Kaikkonen dalam pemilihan kepemimpinan Partai Tengah. Di bulan yang sama, ia menggantikan Mika Lintilä sebagai Wakil Perdana Menteri Finlandia. Setelah Kabinet Rinne runtuh, Kulmuni mengambil kursi Menteri Keuangan dalam Kabinet Marin.

Sayangnya, kontroversi perempuan berusia 32 tahun ini tak hanya soal penilepan uang, tetapi ada kontroversi lainnya tak lama setelah ia menjabat sebagai menteri keuangan.

Sebagaimana dilaporkan, Kulmuni menimbulkan kontroversi ketika ia mengunggah jajak pendapat informal di Instagramnya @katrikulmuni yang kini memiliki lebih dari 19.000 pengikut.

Baca juga : Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi, Kejati Tahan Petinggi Bank Sumut

Ia mempertanyakan tentang apakah pemerintah harus mengizinkan perempuan Finlandia yang memiliki hubungan dengan Negara Islam untuk kembali ke negara tersebut dari Suriah atau hanya anak-anak mereka. Namun tak lama ia menghapus posting Instagram dan mengeluarkan permintaan maaf setelah kritik oleh Human Rights Watch.

Kulmuni merespons reaksi publik negatif yang berawal dari sebuah artikel pada Selasa, terbitan mingguan Suomen Kuvalehti. Media itu melaporkan Kulmuni mengikuti pelatihan public speaking senilai hampir 50.000 euro (US$ 57.000) yang sumber dananya dari rakyat, para wajib pajak.

Rabu lalu, Kulmuni berjanji akan mengembalikan duit tersebut kendati dia belum mengetahui secara pasti jumlah dana yang dihabiskan untuk pelatihan tersebut.

“Saya harus memikul tanggung jawab politik untuk masalah ini, meskipun saya tidak tahu tentang semua pembelian yang terkait dengan masalah tersebut [pelatihan public speaking] dan bahkan jika saya belum memesan atau membelinya,” katanya, dilansir Reuters, Sabtu (6/6/20).

Sejak laporan media muncul, polisi dan Kanselir Kehakiman, pejabat tinggi hukum pemerintah Finlandia, telah menerima keluhan tentang penggunaan dana publik oleh Kulmuni. Hanya saja tidak jelas apakah tindakan perempuan lulusan master dari Universitas Lapland itu melanggar undang-undang atau aturan internal pemerintah.

Dia mengatakan perlu lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum sebagai seorang menteri, tetapi meminta maaf secara khusus karena dia ikut pelatihan pidato kongres partai yang tidak ada hubungannya dengan tugas-tugas menteri.

“Saya seharusnya tidak melakukan itu,” katanya. “Di belakang, saya mengerti bahwa, dari semua pidato di dunia, pidato spesifik itu seharusnya tidak digunakan.”

Perdana Menteri Sanna Marin, dari Partai Demokrat Sosial, mencuit di Twitternya, “Saya mendukung Katri dalam keputusannya, yang pasti sulit … kerja sama dengan Partai Tengah akan terus berlanjut di pemerintahan,” cuitnya.(cnbc/hm09)

Related Articles

Latest Articles