16.4 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Tak Pakai Masker, Presiden Jair Bolsonaro Didenda Rp1,4 Juta

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Brasil Jair Bolsonaro didenda US$100 (Rp1,420 juta) akibat tak pakai masker. Pada Sabtu (12/6/21) dia melanggar langkah-langkah penanganan Covid-19 di negara bagian Sao Paulo dengan tidak memakai masker saat mengadakan rally sepeda motor untuk para pendukungnya.

Ribuan sepeda motor yang mengaum ikut serta dalam unjuk rasa “Accelerate for Christ” di Sao Paulo, yang dipimpin oleh presiden sayap kanan, yang mengenakan helm berwajah terbuka dan tanpa masker, yang melanggar peraturan kesehatan negara bagian.

Pejabat negara mengatakan mereka telah mendenda Bolsonaro, putranya sekaligus anggota kongres, Eduardo, dan Menteri Infrastruktur Tarcisio Gomes karena tak mengenakan masker dan mematuhi menerapkan jarak sosial di rapat umum.
Kantor presiden tidak segera menanggapi permintaan komentar akan hal ini.

Baca Juga: Akibat Penundaan Vaksinasi, Pasien Covid-19 Meninggal di Brasil Lampaui 450 Ribu Kasus

Bolsonaro, yang telah mengadakan rally semacam itu di seluruh Brasil untuk mencalonkan diri kembali sebagai presiden Brasil di tahun depan. Dia menentang peringatan sebelumnya dari Gubernur Sao Paulo Joao Doria, saingan politiknya, yang mengatakan presiden akan didenda jika dia gagal untuk mematuhi peraturan negara.

Mengutip AFP, Bolsonaro telah berulang kali bentrok dengan Doria dan gubernur lainnya mengenai langkah-langkah melawan Covid-19, yang telah merenggut hampir 485 ribu nyawa di Brasil, terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Presiden sering mengkritik aturan untuk tetap di rumah dan memakai masker. Sebaliknya dia menggembar-gemborkan penggunaan obat-obatan seperti klorokuin dan hidroksiklorokuin meskipun penelitian menunjukkan bahwa mereka tidak efektif melawan Covid-19.

Baca Juga: Presiden Brasil: Kemanjuran Vaksin China dalam Uji Klinis Sangat Rendah

Dalam rallynya, dia bicara kepada pendukungnya dan mengatakan dia berencana untuk memerintahkan persyaratan masker dicabut untuk orang-orang yang telah divaksin Covid-19.

“Siapa pun yang menentang (aturan) itu tidak percaya pada sains. Tidak mungkin orang yang divaksinasi dapat menularkan virus,” katanya.

Faktanya, masih ada sedikit konsensus dan penelitian ilmiah tentang apakah individu yang divaksinasi benar-benar tak lagi menyebarkan virus corona. Pejabat kesehatan masyarakat umumnya mendesak mereka untuk terus mengenakan masker dalam situasi berisiko.(CNN/hm13)

Related Articles

Latest Articles