15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Akibat Penundaan Vaksinasi, Pasien Covid-19 Meninggal di Brasil Lampaui 450 Ribu Kasus

Brasilia, MISTAR.ID
Akibat penundaan peluncuran vaksinasi, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Brasil meningkat. Bahkan, jumlahnya melampaui 450 ribu kasus, Selasa (25/5/21). Parahnya lagi, ahli epidemiologi juga memperingatkan gelombang baru yang brutal dari Covid-19 bisa datang lagi.

Mengutip AFP, Kementerian kesehatan Brasil melaporkan 2.173 kematian dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah resmi kematian akibat virus corona di Brasil menjadi 452.031.

Situasi saat ini disebut cukup stabil dengan rata-rata kematian akibat Covid mencapai 1.854 per hari selama seminggu terakhir. Jumlahnya turun lebih dari 3 ribu pada pertengahan April.

Tetapi jumlah infeksi terus meningkat sejak awal Mei, menjadi rata-rata 66.000 per hari selama seminggu terakhir, membuat ahli epidemiologi khawatir jumlah kematian akan mulai meningkat lagi juga.

Baca Juga:Presiden Brasil: Kemanjuran Vaksin China dalam Uji Klinis Sangat Rendah

Dengan 215 kematian akibat Covid-19 per 100.000 penduduk, Brasil adalah negara yang paling parah terkena dampak di Amerika. Brasil juga menjadi negara yang kena dampak paling parah di dunia.

Para ahli mengatakan, peningkatan infeksi terbaru sebagian disebabkan oleh pemerintah negara bagian dan lokal mencabut pembatasan pandemi sebulan lalu ketika kurva menunjukkan sedikit penurunan.

Selain itu lambatnya laju vaksinasi juga memperparahnya. Sekitar 20 persen dari 212 juta orang Brasil telah menerima dosis vaksin pertama, dan 9,9 persen per detik. Jumlahnya masih terlalu sedikit untuk menghambat infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan bahwa mutasi sebagai “varian perhatian”, seperti yang muncul di Brasil. Keduanya dikhawatirkan lebih berbahaya daripada jenis aslinya.

Baca Juga:Presiden Brasil Jair Bolsonaro Tegaskan, Vaksin Covid-19 Ubah Manusia Jadi Buaya

Varian India belum dipastikan menyebar secara lokal di Brasil. Tapi “Saya pikir ini hanya masalah waktu,” kata peneliti Margareth Dalcolmo, dari lembaga kesehatan masyarakat terkemuka Fiocruz.

Senat Brasil telah membuka penyelidikan mengapa angka kematian Covid-19 di negara itu begitu tinggi. Mereka menyoroti respons pandemi Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro yang kontroversial.

Bolsonaro secara kontroversial menentang tindakan tinggal di rumah, menolak masker wajah, menolak tawaran vaksin, dan menggembar-gemborkan pengobatan yang tidak efektif seperti penggunaan klorokuin.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles