8.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Selandia Baru Mendadak Warning Indonesia Gegara PMK

Wellington, MISTAR.ID

Selandia Baru memberikan warning terhadap Indonesia terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau dan hewan berkuku 4 lainnya yang marak terjadi di negara ini. Perdana Menteri Jacinda Ardern menyoroti risiko virus PMK dengan penularan dan infeksi yang parah pada hewan.

Pihaknya melakukan skrining ketat lantaran memperkirakan PMK bisa mengancam hingga 100 ribu pekerjaan sektor pertanian di Selandia Baru. Menteri Pertanian Selandia Baru Damien O’Connor juga mewanti-wanti pelaku perjalanan dari Indonesia hingga Malaysia, untuk tidak melakukan kontak langsung dengan hewan.

Sementara Ardern ingin memastikan wabah PMK tidak ikut dilaporkan di Selandia Baru, dengan memperketat pembatasan.

Baca juga: Antisipasi PMK, Polresta Deli Serdang Lakukan Penyekatan Angkutan Ternak Luar Daerah

“Meskipun bukan ancaman bagi manusia, itu akan berdampak pada masyarakat. Pada dasarnya, semua hewan yang berkuku terbelah berisiko,” kata Ardern kepada wartawan di Wellington.

Ardern menyebut selama ini Selandia Baru tidak pernah melaporkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan ingin tetap seperti itu dengan memperketat pembatasan.

“Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki semua pengaturan kami, untuk melindungi diri dari ancaman yang muncul ini,” tambahnya.

Dikutip dari media, memang tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Selandia Baru. Namun, Ardern menilai penting untuk memastikan tidak ada potensi virus PMK yang dibawa masuk ke negaranya oleh wisatawan.

Baca juga: Duh! Provinsi Terjangkit PMK Ternak Bertambah

Karenanya, pelancong dari Indonesia tidak akan diizinkan membawa produk daging ke Selandia Baru, bagasi akan disaring, dan akan ada tikar disinfektan di bandara untuk membersihkan alas kaki.

Di Australia, paket dan bagasi dari China dan Indonesia saat ini tengah diperiksa. Canberra, ibu kota Australia, sejauh ini menolak seruan oposisi untuk menutup perbatasan dengan Indonesia sepenuhnya, tetapi tindakan lebih lanjut belum dikesampingkan. (detik/hm09)

Related Articles

Latest Articles