10.3 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Rusia Guncang Keselamatan Pangan Dunia, PBB Lakukan Negosiasi

Jakarta, MISTAR.ID
Rusia tampaknya mampu membuat masyarakat dunia ketar ketir dengan menangguhkan partisipasinya dalam penerapan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam alias Black Sea Grain Initiative. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya turun tangan untuk melakukan negosiasi demi keselamatan pangan dunia.

Keputusan penangguhan ini diumumkan Rusia pada Sabtu (29/10/22) untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Alasannya, mereka tak bisa menjamin keselamatan kapal sipil yang bepergian di bawah kesepakatan usai serangan terhadap kapal Black Sea Fleet.

“Sangat penting semua pihak menahan diri dari tindakan apa pun yang akan membahayakan Black Sea Grain Initiative yang merupakan upaya kemanusiaan kritis yang jelas berdampak positif pada akses ke makanan bagi jutaan orang di seluruh dunia,” tulis Juru Bicara untuk Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Senin (31/10/22).

Baca juga:Rusia Blokir Jalur Utama Ekspor, Pasokan Pangan Dunia Terancam Moskow, MISTAR.ID

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerang Black Sea Fleet di dekat Sevastopol di mana ada 16 drone dan tuduhan keterlibatan spesialis angkatan laut Inggris dalam apa yang mereka sebut serangan teroris.

Ukraina tidak mengonfirmasi atau membantah berada di balik serangan itu. Militer Ukraina malah menyerang balik dengan mengatakan ledakan tersebut adalah akal-akalan Rusia.

Di lain sisi, NATO dan Uni Eropa telah mendesak Rusia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya yang menangguhkan pengiriman pasokan gandum.

Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (29/10) menyebut langkah Rusia keterlaluan dan mengatakan itu akan meningkatkan kelaparan global. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahkan menuduh Rusia mempersenjatai makanan.

Di lain sisi, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar telah melakukan kontak dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Ukraina untuk mencoba dan menyelamatkan perjanjian dan telah meminta para pihak untuk menghindari provokasi.

Kesepakatan gandum ini telah memulai kembali pengiriman dari Ukraina, memungkinkan penjualan di pasar dunia, serta menargetkan tingkat sebelum perang sebesar 5 juta metrik ton yang diekspor dari Ukraina setiap bulan.

Baca juga:Ketahanan Pangan Dunia dalam Ancaman, IMF Bersama Bank Dunia, WFP dan WTO Serius Lakukan Langkah Ini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia ingin meningkatkan krisis dengan mengatakan 218 kapal diblokir dan menunggu untuk membawa makanan atau memasuki pelabuhan Ukraina.

“Kami siap melepaskan kapal ini ke laut, tetapi seperti kapal lain dengan produk pertanian, terpaksa menunggu, karena Rusia memeras dunia dengan kelaparan,” tandasnya. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles