17.6 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Rusia Bom Kantor Samsung di Ukraina Hingga Hancur

Moskow, MISTAR.ID
Kegilaan Presiden Putin makin menjadi. Kantor Samsung di Ukraina milik perusahaan asal Korea Selatan rusak parah akibat serangan rudal Rusia.

Kerusakan itu terjadi di tengah apa yang disebut media sebagai serangan rudal terberat yang menghantam ibu kota Ukraina, sejak pasukan Rusia berusaha merebutnya pada fase awal perang.

Gambar yang beredar dari Kiev di media sosial menunjukkan bangunan besar berlapis kaca, lengkap dengan logo Samsung di atasnya, dikelilingi oleh awan asap dan debu saat rudal tersebut diluncurkan.

Rekaman berikutnya menunjukkan lantai atas menara masih utuh, tetapi kerusakan terjadi di lantai dasar dan median.

Baca Juga:Ukraina Cari Bantuan Pertahanan Udara Barat, NATO Perketat Keamanan

Seorang pejabat Samsung di Seoul mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di antara staf Samsung, yang katanya hanya menempati tiga hingga empat lantai gedung itu.

Gedung korban bom itu menjadi tempat Samsung melakukan kegiatan R&D dan penjualan, demikian dikutip dari laporan Asia Times, Jumat (14/10/22).

Pejabat itu menambahkan, serangan rudal itu menghantam sekitar 150 meter dari gedung, dan tidak menyerangnya atau menargetkan secara langsung. Ini menimbulkan kemungkinan bahwa bangunan itu sendiri adalah korban tambahan dan bukan target utama Rusia.

Samsung, meskipun merupakan perusahaan swasta, secara luas dipandang sebagai perusahaan unggulan Korea Selatan.

Baca Juga:Perang Rusia-Ukraina Sebabkan Kenaikan Harga Barang di Siantar, ini Penjelasannya

Dan Korea Selatan, seperti anggota regional lainnya dari kelompok demokrasi makmur “Global Utara” (seperti Jepang dan Australia) telah memihak Barat melawan Rusia, setelah invasi yang dimulai Februari tahun ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa fasilitas energi di Kiev, Lvov dan empat kota lainnya telah terkena.

“Mereka menginginkan kepanikan dan kekacauan, mereka ingin menghancurkan sistem energi kita,” kata Zelensky. “Waktu dan target seperti itu dipilih secara khusus untuk menyebabkan kerusakan sebanyak mungkin.”

Baca Juga:Nissan Bakal Hengkang dari Rusia

Salvo rudal mengikuti serangan profil tinggi yang merusak Jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia.

Dalam serangan akhir pekan itu, salah satu dari dua ruas jalan jembatan putus dan sebuah kereta bahan bakar terbakar di bagian relnya.

Namun, menurut laporan dari Rusia, sambungan rel tersebut sudah kembali beroperasi, seperti halnya bagian dari ruas jalan tersebut.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles