11.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Protein “Spike” Dipetakan Ahli Untuk Membuat Vaksin Covid-19

Jakarta, CNN Indonesia —

Para peneliti di dunia tengah berupaya menemukan vaksin virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19. Usaha selama ini tampaknya berhasil karena ilmuwan menemukan protein S atau protein “Spike”. Protein ini disebut kunci untuk penemuan vaksin Covid-19.

Diberitakan bahwa virus corona menyerang sel melalui protein spike. Disebut sebagai protein Spike karena bentuknya meruncing dari permukaan virus, sehingga terlihat seperti mahkota.

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo mengatakan vaksin didesain khusus untuk memblokir interaksi Protein S dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).

Baca juga: Berlomba Mencari Vaksin Covid-19, China Kekurangan Monyet Percobaan

“Protein S adalah kunci untuk mengenali ACE2 manusia, maka vaksin di desain agar antibodi akan memblok interaksi S dengan ACE2,” kata Ahmad saat dihubungi CNNIndonesia, Rabu (24/6).

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Di China Sangat Menjanjikan

Ahmad lebih lanjut menjelaskan proses masuknya virus SARS-CoV-2 ke tubuh manusia melalui ACE2 disebut sebagai proses reseptor endocytosis.

“Masuknya virus SARS-CoV-2 ke sel kita memang melalui proses receptor mediated endocytosis yaitu setelah virus ini berikatan dengan protein ACE2 di permukaan sel,” tutur Ahmad.

Dilansir dari Labroots, dalam proses infeksi, Protein Spike bertindak sebagai pengunci yang mengikat reseptor pada sel manusia (ACE2) yang diaktifkan oleh enzim yang ada pada sel inang.

Proses yang diaktifkan enzim ini ‘membuka’ sel dan memungkinkan virus untuk masuk. Selanjutnya virus akan menginfeksi sel untuk melakukan proses replikasi.

Dilansir dari Nature, virus SARS-CoV-2 disebut lebih mudah menyebar dibandingkan penyakit severe acute respiratory syndrome (SARS) yang juga disebabkan virus corona.

Peneliti di Texas Amerika Serikat Reseptor ACE2 memiliki hubungan sangat dekat dengan ikatan S Protein. Penelitian ini juga menunjukkan virus SARS-CoV-2 disebut telah menginfeksi sepuluh kali lipat lebih banyak dari SARS.

Penelitian juga menunjukkan bahwa S Protein mengikat reseptor di sel manusia yang biasa disebut dengan ACE2. Pengikatan protein ke ACE2 ini disebut 10 kali lebih erat dibandingkan S Protein di SARS.

“Memahami penularan virus adalah kunci untuk penahanannya dan pencegahan di masa depan,” kata seorang ahli virologi struktural di University of Washington di Seattle. David Veesler.

Hal ini menunjukkan bahwa target dari vaksin atau obat fokus kepada proses ini. Contohnya obat bisa menghambat reseptor ACE2 sehingga membuat virus corona sulit masuk ke sel manusia.

Sebelumnya, sekelompok peneliti dari berbagai universitas di dunia telah bekerja bersama untuk menghasilkan model atom open-source pertama dari seluruh protein Spike virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19). Protein S diketahui memfasilitasi masuknya virus ke dalam sel inang. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles