10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pelatih Monyet Thailand Bantah Libatkan Monyet Panen Kelapa yang Diekspor

Bangkok, MISTAR.ID
Seorang pelatih monyet di Thailand selatan mengatakan, pada hari Sabtu (11/7/20), bahwa beberapa monyet terlibat dalam memanen kelapa untuk ekspor, membantah laporan aktivis yang telah menyebabkan beberapa supermarket Inggris melarang produk kelapa dari negara itu.

Nirun Wongwanich (52) yang melatih monyet untuk mengambil kelapa di “sekolah monyet” di provinsi Surat Thani mengatakan, sebagian besar kelapa yang digunakan untuk ekspor dipanen oleh manusia dengan tiang.

Hanya beberapa peternakan di selatan yang menggunakan monyet untuk pohon kelapa yang lebih tinggi, katanya, menyangkal tuduhan kekejaman.

“Tidak ada kebenaran untuk itu. Saya telah bersama monyet selama lebih dari 30 tahun dan saya memiliki ikatan, hubungan dengan mereka, ”kata Nirun kepada Reuters seraya menambahkan bahwa ia melatih enam hingga tujuh monyet setahun.

Baca Juga:Bangkok Bank Ambil Alih Permata Bank

Awal bulan ini beberapa pengecer Inggris menarik produk-produk kelapa Thailand dari rak-rak mereka setelah sebuah laporan oleh People for Ethical Treatment of Animals /PETA (Organisasi Penyanyang Binatang), menuduh bahwa kelapa di Thailand dipetik oleh monyet yang disalahgunakan.

Tunangan Perdana Menteri Boris Johnson, Carrie Symonds meminta supermarket lain untuk mengikuti. “Glad Waitrose, Co-op, Boots & Ocado ( OCDO.L ) telah bersumpah untuk tidak menjual produk yang menggunakan tenaga monyet, sedangkan Morrisons ( MRW.L ) telah menghapus produk ini dari toko-tokonya,” tweetednya.

PETA mengatakan, percaya bahwa hampir semua kelapa dari Thailand dipetik oleh monyet.
Namun, pemerintah Thailand telah membantah laporan PETA mengatakan, penggunaan tenaga kerja monyet “hampir tidak ada”.

Mananya Thaiset, wakil menteri pertanian Thailand mengatakan, 200.000 petani kelapa di Thailand sangat menggunakan tenaga manusia dan mesin untuk panen.

Baca Juga:Perdana Menteri Thailand Peringatkan Aktivis untuk Tidak Kritik Monarki

“Bahkan semua monyet di seluruh hutan tidak akan cukup untuk industri,” kata Mananya. Seorang pejabat PETA, pada hari Sabtu, menolak argumen Thailand.

“Upaya industri untuk melacak masalah dengan hitungan jumlah peternakan dan monyet, hanya menunjukkan kepada dunia bahwa mereka berusaha melakukan lebih banyak hal yang sama yaitu agar kera tetap dirantai ,” kata pejabat PETA Asia Nirali Shah.

Thailand tahun lalu menghasilkan lebih dari 806.000 ton kelapa dari 1.243,7 kilometer persegi (480,2 mil persegi), data pemerintah menunjukkan. Mereka mengekspor santan senilai 12,3 miliar baht ($ 396 juta), sekitar 8 persen ke Inggris.(reuters/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles