9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Operasi Anti Narkoba, Polisi Filipina Tewaskan 4 Warga China

Manila, MISTAR.ID

Kepolisian Filipina mengonfirmasi telah menewaskan empat warga negara China dalam operasi penggerebekan narkoba. Operasi itu berujung penyitaan sabu berbentuk kristal yang ditaksir bernilai lebih dari 262 juta Peso (Rp72,6 miliar).

Seperti dilaporkan kantor berita Jerman, DPA dan dilansir The Star, Selasa (19/10/21), empat warga China yang tewas itu diidentifikasi sebagai tersangka dan dikenal sebagai pengedar obat-obatan terlarang di wilayah Manila dan sekitarnya. Identitas empat warga China yang tewas tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan mereka berasal dari Fujian dan Shanxi.

Dalam operasi itu, polisi melakukan penyamaran untuk membeli sabu yang merupakan narkoba paling populer di Filipina dari para tersangka di sebuah area pemukiman di Angeles City, 83 kilometer sebelah utara Manila.

Baca Juga:Dooor! 20 Tersangka Narkoba Tewas Ditembak

Baku tembak terjadi ketika polisi mengumumkan penangkapan dan para tersangka asal China itu melepas tembakan ke arah polisi. Mereka tewas dalam baku tembak tersebut. Kepolisian menyita 38 kilogram sabu berbentuk kristal, kemudian empat pistol kaliber 45 mm, dan sebuah telepon genggam dari para tersangka usai baku tembak terjadi.

Keempat tersangka yang tewas diyakini masih terkait dengan empat tersangka asal China lainnya yang tewas dan tiga tersangka lain yang ditangkap dalam operasi terpisah di Provinsi Zambales, bulan lalu. Dalam operasi pada 7 September itu, polisi menyita sabu sebesar 500 kilogram senilai nyaris 4 miliar Peso.

Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte menerapkan operasi memerangi narkoba secara agresif sejak tahun 2016 lalu. Lebih dari 7.000 orang tewas dalam operasi kepolisian dalam memerangi narkoba selama lima tahun terakhir di Filipina.

Baca Juga:14 Mayat Dibuang di Jalanan Meksiko, Diduga Dibantai Geng Narkoba

Kelompok-kelompok pejuang hak asasi manusia (HAM) menyebut jumlah sebenarnya bisa mencapai tiga kali lipat dari angka tersebut.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengumumkan pihaknya akan membuka penyelidikan secara menyeluruh terhadap kampanye perang narkoba di bawah pemerintahan Duterte setelah penyelidikan awal menunjukkan adanya serangan meluas dan sistematis terhadap warga sipil terkait kebijakan itu. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles