26 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Mengenal Negara Paru-paru Dunia dan Biang Kerok Emisi Karbon

MISTAR.ID
Hutan hujan merupakan salah satu penyerap emisi karbon terbesar di dunia. Karena itu, hutan hujan kerap disebut sebagai paru-paru dunia. Hutan merupakan sumber sekaligus penyelamat masalah emisi karbon dunia. Sebanyak 25 persen emisi global berasal dari sektor darat dan deforestasi merupakan penyumbang emisi tersebut.

Hutan dapat menjadi solusi ulung dalam menangani masalah iklim. Hutan mampu menyerap 2,6 miliar ton karbondioksida. Jumlah ini merupakan sepertiga dari jumlah karbon yang dilepaskan akibat pembakaran bahan bakar fosil.

Maka dari itu, menjaga hutan merupakan salah satu solusi penting untuk mengatasi perubahan iklim. Dan inilah yang menjadi isu besar saat ini oleh negara-negara dunia dengan mengangkat isu nol Karbon. Selain mengurangi enzim karbon, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menjaga hutan.

Baca juga:COP26 Akan Buat Kesepakatan Menghentikan Pemakaian Batu Bara

Negara dunia yang memiliki hutan hujan terluas

1. Brasil
Brasil merupakan negara dengan hutan hujan yang besar di dunia. Brasil bertanggung jawab melindungi hutan hujan terbesar di dunia, yakni Hutan Amazon, menurut Greenpeace. Menurut Britannica, 40 persen Hutan Amazon berada di Brasil.

Selama 40 tahun terakhir, hutan Amazon di Brasil telah kehilangan lebih dari 18 persen wilayahnya. Beberapa alasan hilangnya wilayah hutan ini ialah karena penebangan liar, peternakan kedelai, dan peternakan sapi.

Walaupun beberapa wilayah hutan ini telah dilindungi, wilayah hutan lain yang tak terlindungi masih berada di bawah ancaman. Padahal, hutan ini menjadi tempat hidup berbagai hewan, tumbuhan, dan masyarakat adat di negara itu.

Sebelumnya, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, digugat atas tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) terkait dugaan perannya dalam kehancuran Hutan Amazon.

AFP melaporkan bahwa gugatan tersebut menuduh pemimpin Brasil melancarkan kampanye luas yang mengakibatkan pembunuhan para pembela lingkungan.

Mereka juga mengklaim Bolsonaro bertanggung jawab atas kehilangan 4.000 kilometer persegi (400.000 hektare) hutan hujan setiap tahun. Bolsonaro juga dikatakan telah membuat laju deforestasi bulanan meningkat hingga 88 persen sejak menjabat pada 1 Januari 2019.

2. Kongo
Mengutip National Geographic, Kongo menjadi negara kedua dengan hutan hujan terbesar di dunia. Sebanyak 60 persen wilayah Kongo merupakan hutan hujan. Hutan hujan yang ada di negara Kongo sendiri merupakan dua pertiga dari luasan Cekungan Basin.
Hutan hujan memainkan peran sentral dalam keseimbangan ekologi Bumi. Hutan hujan menyimpan stok air untuk seluruh benua Afrika. Tak hanya itu, sebuah studi mengatakan bahwa pohon yang ada di Cekungan Kongo dapat menyimpan karbon tiga kali lebih banyak dibandingkan pohon di Amazon.

3. Indonesia
Mengutip World Resources Institute (WRI), sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Dalam hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo.

Indonesia juga memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Luasnya diperkirakan mencapai 4,25 juta hektare pada awal 1990-an.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK), luas hutan Indonesia mencapai 94,1 juta hektare atau 50,1 persen dari total daratan pada 2019.

Hutan Indonesia, seperti hutan di berbagai negara, juga mengalami ancaman deforestasi yang terus membayangi keberlangsungannya.

Walaupun demikian, Presiden RI Joko Widodo dalam COP26 mengklaim Indonesia berhasil menghentikan laju deforestasi hingga kebakaran hutan. Ia juga mengatakan Indonesia telah merehabilitasi 3 juta lahan kritis selama 2010-2019.

“Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82 persen di tahun 2020. Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia,” ucap Jokowi.

Baca juga:Indonesia Kerjasama UNDP dan AIS Bahas Strategi Pembiayaan Biru

Negara Biang Kerok Emisi Karbon

Sejumlah negara menjadi biang kerok pemanasan global yang semakin lama semakin merusak bumi. Salah satu penyebabnya adalah produksi emisi karbon sejumlah negara yang semakin mengkhawatirkan.

Sementara itu, para pemimpin dunia berkumpul di Glasgow pada 1 Novemberdalam KTT PBB terkait perubahan iklim (COP26) guna membahas progres negara-negara dalam menangani masalah perubahan iklim.

Gas rumah kaca menjadi alasan terjadinya pemanasan global, yang kemudian berimbas pada terjadinya perubahan iklim.

Panas Bumi terperangkap oleh gas rumah kaca dan menyebabkan suhu Bumi semakin panas. Layaknya selimut, gas rumah kaca membuat Bumi semakin hangat, dikutip dari NASA.

Indonesia masuk dalam sepuluh negara yang menyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. RI menyumbang 2,03 persen emisi gas yang mengotori udara dunia.

sektor terbesar penghasil emisi gas rumah kaca di negara ini adalah listrik, kemudian disusul agrikultur dan transportasi.

Selain Indonesia, ini beberapa negara yang menjadi penyetor emisi gas rumah kaca terbesar di Bumi, dikutip dari data World Resources Institute (WRI):

1. China
China menjadi negara dengan predikat pertama yang menyumbang emisi gas rumah kaca dunia. Negara yang dipimpin oleh Xi Jinping ini menyumbang 26,1 persen emisi gas rumah kaca yang kini berada di atmosfer Bumi.

Sektor terbesar yang menghasilkan emisi gas rumah kaca di China adalah listrik dan sektor perindustrian.

2. Amerika Serikat
Amerika Serikat berada di peringkat kedua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar Bumi. Negara ini menyumbang 12,67 persen gas rumah kaca. Sektor penyumbang gas rumah kaca terbesar di AS ialah listrik dan transportasi.

Baca juga:Nol karbon dan Perjanjian 190 Negara Membatasi Pemanasan Global

3. Uni Eropa
Uni Eropa menduduki peringkat ketiga negara pelepas emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Uni Eropa menyumbang 7,52 persen emisi gas rumah kaca global. Seperti AS, listrik dan transportasi menjadi sektor terbesar yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.

4. India
India menjadi negara keempat penyumbang emisi gas rumah kaca global. Negara ini menyumbang 7,08 persen gas rumah kaca global.
Beberapa sektor terbesar yang menghasilkan gas rumah kaca di negara ini adalah listrik dan agrikultur.

5. Rusia
Rusia, negara yang dipimpin Vladimir Putin, menjadi negara kelima yang menyumbang emisi gas rumah kaca di dunia.

Rusia memproduksi 5,36 persen emisi gas rumah kaca yang ada dunia. Sektor terbesar yang menyumbang gas rumah kaca di Rusia adalah listrik dan emisi akibat kebocoran (fugitive emissions).

6. Jepang
Negeri Sakura ini menjadi negara keenam penyumbang emisi gas rumah kaca global. Jepang menghasilkan 2,5 persen emisi gas rumah kaca dunia.

Seperti AS dan Uni Eropa, listrik dan transportasi menjadi sektor terbesar yang memproduksi gas rumah kaca di negara itu.

7. Brasil
Brasil, negara yang dikenal dengan kekayaan hutannya, juga masuk dalam daftar negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar. Brasil bertanggung jawab atas 2,19 persen emisi gas polusi udara di dunia. Sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca terbesar di negara ini ialah agrikultur dan transportasi. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles