10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Komisaris Tinggi HAM PBB Sebut Rusia Mengintimidasi Lawan Perang di Ukraina

Jenewa, MISTAR.ID

Penjabat Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan bahwa Rusia mengintimidasi lawan perang di Ukraina.

“Di Federasi Rusia, intimidasi, tindakan pembatasan, dan sanksi terhadap orang-orang yang menentang perang di Ukraina merusak pelaksanaan kebebasan dasar yang dijamin secara konstitusional, termasuk hak untuk berkumpul, berekspresi, dan berserikat secara bebas,” kata Nada Al-Nashif dalam sebuah pernyataan pada pidato pembukaan Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Senin (12/9/22)

Dia juga mengatakan Moskow telah melanggar hak untuk mengakses informasi dengan menekan wartawan, memblokir internet dan melalui bentuk penyensoran lainnya.

Baca juga:Putin Tebar Ancaman Tak Mengirim Migas ke Negara Anti-Rusia

Dmitry Peskov, sekretaris pers untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebut pernyataan itu “tidak berdasar” dengan mengatakan bahwa pelanggaran hak-hak warga negara Rusia di negara lain tidak diperhitungkan.

“Posisi sepihak seperti itu tidak dapat kami perhitungkan,” katanya pada konferensi pers reguler.

Moskow telah membuat undang-undang yang lebih kuat tahun ini untuk menghukum mereka yang dianggap mendiskreditkan angkatan bersenjata, menyebarkan informasi palsu atau menyerukan tindakan publik yang tidak sah.

Organisasi non-pemerintah menyerukan negara-negara untuk mengadopsi resolusi pada pertemuan dewan selama sebulan untuk menciptakan seorang ahli independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Rusia. Pekan lalu pengadilan Rusia mencabut lisensi Novaya Gazeta, salah satu dari sedikit outlet berita independen Rusia yang tersisa.

Baca juga:Sekutu Putin: Rusia Tak Bisa Hentikan Perang Meski Ukraina Tak Gabung NATO

Majelis Umum PBB menangguhkan Rusia sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia yang beranggotakan 47 orang pada April atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.
Rusia membantah menargetkan warga sipil di Ukraina dan mengatakan sedang melakukan “operasi militer khusus” yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer Ukraina. Ukraina dan sekutunya mengatakan Moskow menyerbu tanpa provokasi. (channelnewsasia/hm06)

Related Articles

Latest Articles