10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Kim Yo Jong Bakal Jadi Ancaman Bagi Dunia

Pyongyang, MISTAR.ID
Tanpa pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di sisinya, Kim Yo Jong tampil sendirian di publik.

Bahkan, dia kian jadi sorotan dunia internasional. Analis menilai, tampilnya Kim Yo Jong itu mengindikasikan bahwa ia bisa jadi calon pemimpin Korut berikutnya, punya peran besar dalam struktur kepemimpinan negara tersebut.

John Park selaku Direktur Proyek Korea di Harvard Kennedy School menilai, dalam sepekan terakhir, Pyongyang sudah mengeluarkan ancaman dan kebijakan di negeri itu, tapi dengan nama Kim Yo Jong sendirian. Ini sangat mengejutkan.

“Kami melihat banyak pernyataan besar keluar dari Kim Yo Jong,” kata John Park, Sabtu (20/6/20). Ini menunjukkan bahwa perannya bukan hanya seremonial belaka, dan bahwa dia “secara kronis (sebelumnya) diremehkan,” sebutnya.

Baca Juga:Ketegangan Korut dan Korsel Semakin Meningkat

“Absen penuh sang kakak kandung Kim ini sangat signifikan,” kata Miha Hribernik selaku Kepala Riset Asia, di lembaga riset Verisk Maplecroft.

“Dengan membiarkan saudara perempuannya, Kim Yo-jong, memimpin tuduhan yang sangat nyata ke Korea Selatan, ini jadi sinyal meletakkan posisinya ke lebih senior dalam rezim ini,” tulis Hribernik dalam sebuah catatan minggu ini sebelum Korea Utara meledakkan kantor penghubung Korut-Korea Selatan.

Pada Selasa (17/6/20), Korut meledakkan kantor penghubung antar-Korea di dekat perbatasan. Hal ini dikonfirmasi Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Bangunan di Kaesong, kota perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan ini telah berdiri selama 2 tahun. Penghancuran kantor penghubung ini terjadi setelah Kim Yo Jong melontarkan ancaman sebagai bentuk protes atas sikap pemerintah Korea Selatan.

Hribernik juga mencatat temuan menarik, bahwa apa yang dilakukan Kim Yo Jong sebetulnya jadi preseden mengingat Kim Jong Un juga sebelumnya memimpin pemboman Pulau Yeonpyeong Korea Selatan pada 2010, untuk meningkatkan posisinya di militer sebelum dia mengambilalih sebagai pemimpin tertinggi Korut pada 2011.

Saat ini, memang sedikit informasi yang diketahui tentang Kim Yo Jong, tetapi didokumentasikan dengan baik bahwa dia menghabiskan beberapa waktu di Swiss dengan saudaranya Kim Jong Un.

Keduanya lahir dari ibu yang sama, permaisuri mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong Il yang meninggal 17 Desember 2011 karena serangan jantung.

“Saya pikir apa yang kita lihat sekarang pada dasarnya adalah cerminan dari kedekatan yang dia miliki dengan saudaranya,” kata John Park.

Kim Yo Jong pertama kali menjadi pusat perhatian global ketika dia menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. Langkah Kim ini membuatnya menjadi yang orang pertama dari keluarga Kim yang menginjakkan kaki di Korea Selatan.

Kemudian, Kim juga menemani kakaknya ketika dia menghadiri KTT dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Lee Sung Yoon, profesor studi korea di Kim Koo-Korea Foundation, The Fletcher School di Tufts University, menilai Kim yang lebih muda sebetulnya secara de facto menjadi pemimpin nomor dua di Korea Utara selama beberapa tahun, tapi ia mulai menegaskan dirinya pada posisi tersebut sejak Maret lalu.

Lee mengatakan, bulan itu Kim mengeluarkan surat atas namanya sendiri yang mengolok-olok kantor kepresidenan Korea Selatan dan satu lagi surat pengakuan Presiden AS Donald Trump kepada saudara laki-lakinya, Kim Jong Un, yang menandakan bahwa Kim Yo Jong bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri Korut.

Sebelumnya, hubungan Korut dan Korsel memanas. Korut bahkan benar-benar merealisasikan ancamannya soal “memutuskan hubungan” dengan Korsel. Selasa dini hari kemarin, Korut menghancurkan kantor penghubung kedua Korea di area perbatasan. Negeri itu bahkan mengirimkan kembali pasukan ke daerah perbatasan.

Semua bermula saat Kim Yo Jong adik perempuan Kim Jong Un mengecam keras Korsel karena tak melakukan apapun, terkait pemberontak Pyongyang yang terus mengirimkan selebaran anti pemerintah Kim Jong Un di perbatasan.

Baca Juga:Makin Memanas, Korut Ancam Buat Korsel Menderita

Namanya mulai mencuat sejak Maret lalu. Saat itu, Kim Jong Un dikabarkan sakit keras, bahkan digosipkan meninggal. Ia baru muncul saat ayahnya meninggal di 2011. Sebelumnya ia bersekolah di Swiss.

Saat ini Kim Yo Jong memiliki dua status, yakni melayani negara secara resmi sebagai wakil direktur Komite Pusat Partai Pekerja, dan secara tidak resmi sebagai kepala staf Kim Jong Un. Hal itu sebagai mana ditulis The Korea Herald.

Dia dinobatkan sebagai anggota pengganti dari Komite Sentral Politbiro kuat Partai Buruh yang berkuasa awal bulan ini, melanjutkan pendakiannya menuju hierarki kepemimpinan.

Kim Yo Jong yang berusia 31 tahun, memiliki kendali kuat atas fungsi-fungsi kunci partai, menetapkan dirinya sebagai sumber kekuatan utama di balik kepemimpinan kolektif.(cmbcindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles