12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ketua DPR AS Dorong Pemakzulan Donald Trump

Washington, MISTAR.ID

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi mengatakan jika dia akan mendorong upaya pemakzulan Donald Trump dari jabatannya sebagai presiden selama 10 hari terakhir jabatannya. Upaya tersebut dilakukan setelah aksi brutal pendukung Trump di Gedung Kongres Capitol Hill pada Rabu (6/1/21) pekan lalu.

Pelosi mengatakan hari ini, Senin (11/1/21), DPR berencana mengajukan pemakzulan Trump karena dianggap layak sebagai presiden di bawah Amandemen ke-25 Konstitusi Amerika Serikat. Ia menuturkan jika DPR akan melanjutkan upaya pemakzulan Trump jika Wakil Presiden Mike Pence menentang gagasan untuk menggunakan Amandemen ke-25 Konstitusi AS untuk melengserkan Trump.

“Dalam melindungi Konstitusi dan Demokrasi kita, kita akan bertindak dengan segera karena Presiden merupakan ancaman bagi keduanya,” ujar Pelosi seperti mengutip media. “Seiring berlalunya waktu, kekhawatiran terjadinya serangan yang sedang mengancam demokrasi kita yang dilakukan oleh presiden ini semakin intensif dan begitu juga kebutuhan untuk segera bertindak.”

Baca juga: Demokrasi AS Mundur Pasca Kerusuhan Pendukung Trump

Usulan pemakzulan Trump pada Senin (12/1/21) pekan lalu telah digodok oleh anggota DPR AS dari Fraksi Partai Demokrat. Upaya pemakzulan dilakukan sebagai buntut dari kerusuhan dan penyerbuan oleh massa pendukung Trump di Capitol Hill.

Dalam salinan usulan pemakzulan yang beredar, para anggota DPR dari fraksi Demokrat itu menyatakan Trump menyulut kekerasan dan kerusuhan terhadap pemerintah Amerika Serikat, dalam upaya membalikkan hasil pemilu dan kekalahannya dari Presiden terpilih, Joe Biden.

“Presiden Trump sangat membahayakan keamanan Amerika Serikat dan lembaga pemerintahan. Dia mengancam integritas sistem demokrasi, dan menghambat peralihan kekuasaan yang aman dan damai dengan menghalangi koordinasi lembaga negara,” demikian isi usulan pemakzulan itu.

Usulan itu juga mencantumkan soal upaya Trump yang menelepon Menteri Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, dan memintanya mencari tambahan suara untuk mengadang perolehan suara Biden di negara bagian itu.

Baca juga: Setelah Kerusuhan Gedung Kongres, Trump Akui Biden Jadi Presiden AS

Pada Desember 2019 Trump juga pernah dimakzulkan oleh DPR di bawah usulan Fraksi Demokrat karena menekan presiden Ukraina untuk memuluskan karier politiknya menghadapi Joe Biden dalam pilpres AS. Namun Trump saat itu dibebaskan oleh Senat yang mayoritas berasal dari Partai Republik.

Senator Partai Republik Dorong Pencopotan

Senator Partai Republik, Pat Toomey turut menyerukan agar Presiden Donald Trump mengundurkan diri menyusul insiden kerusuhan massa yang dilakukan oleh pendukungnya di Gedung Capitol Hill pada Rabu (6/1/21) pekan lalu. Toomey selama ini merupakan pendukung konservatif Trump yang mengatakan jika kekalahan dalam pemilu membuatnya semakin ‘gila’.

“Saya pikir cara terbaik bagi negara kita adalah jika presiden mengundurkan diri. Perilaku Trump telah keterlaluan dan terlibat dalam aktivitas yang benar-benar tidak terpikirkan dan tidak dapat dimaafkan,” ujar Toomey kepada media.

Menurtut Toomey saat ini tidak ada cukup waktu untuk memakzulkan presiden dalam waktu kurang dari sepuluh hari hingga masa jabatan Trump berakhir. Ia meyakini usai lengser dari jabatannya, Trump dapat dimintai pertanggungjawaban terkait penyerbuan pendukungnya di Gedung Kongres.

Baca juga: Kompak, 4 Mantan Presiden AS Hujat Trump

Selain Toomey, Senator Partai Republik lainnya Lisa Murkowski dan Ben Sasse juga mengatakan jika Trump harus segera mundur dari jabatannya. Sasse yang sejak awal kerap mengkritisi Trump bahkan mengatakan jika ia ‘mempertimbangkan’ untuk memakzulkan presiden.

Anggota DPR dari Partai Republik Adam Kinzinger juga meminta agar Trump mundur dan menyerukan Wakil Presiden Mike Pence untuk menggunakan Amandemen ke-25 jika Trump menolak seruan tersebut.

Sementara itu, seorang penasehat mengatakan jika Pence menentang gagasan untuk menggunakan Amandemen ke-25 Konstitusi Amerika untuk melengserkan Trump.

Di sisi lain, Demokrat mengatakan sekitar 200 anggota parlemen mereka telah mendukung agar Trump dimakzulkan, dengan pemungutan suara di Dewan dalam pekan ini tetapi persidangan di Senat mungkin akan tertunda selama berbulan-bulan. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles