7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Ketika Umat Muslim di Jerman Tunaikan Ibadah Sholat di Sebuah Gereja

Berlin, MISTAR.ID

Toleransi beragama di negara Jerman pantas kita tiru. Saat pandemi Covid-19 melanda negara tersebut, seluruh mesjid di Jerman tidak mampu memfasilitasi seluruh jemaah karena ada aturan menjaga jarak.

Sebelumnya pemerintah Jerman mengizinkan semua rumah ibadah melaksanakan ritual keagamaan masing-masing mulai 4 Mei, namun para jemaah harus menjaga jarak minimal 1,5 meter.

Aturan itu membuat Masjid Dar Assalam di Distrik Neukölln, Kota Berlin, hanya bisa menampung sebagian jemaah.

Gereja Martha Lutheran di kawasan Kreuzberg kemudian menawarkan jemaah yang tidak tertampung masjid untuk menunaikan ibadah salat di gereja tersebut pada akhir Ramadhan.

Baca Juga:Pesan Toleransi Dalam Pelayanan Kasih

“Ini adalah pertanda yang baik dan memberikan kebahagiaan pada Ramadhan dan kegembiraan di tengah krisis ini,” kata imam Masjid Dar Assalam kepada kantor berita Reuters.

“Pandemi ini menyatukan kami sebagai komunitas. Krisis menyatukan masyarakat,” tambahnya.

Samer Hamdoun, seorang jemaah mesjid, mengutarakan perasaannya saat sholat di gereja.

“Perasaan saya agak janggal karena keberadaan instrumen musik, gambar-gambarnya. Namun, saat dipikirkan lagi, saya melupakan detil-detil kecilnya. Pada akhirnya ini adalah rumah Tuhan,” kata Hamdoun.

“Saya memberikan kalimat sambutan dalam bahasa Jerman,” kata pendeta Monika Matthias.

“Selama ibadah, saya hanya bisa berkata ya, ya, ya. Karena kami punya kekhawatiran yang sama dan kami ingin belajar dari Anda. Dan indah merasa demikian tentang satu sama lain.” (bbcindonesia/hm01)

Related Articles

Latest Articles