26.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Kepala Angkatan Darat, Udara Dan Laut Brazil Mundur

Brazilia, MISTAR.ID

Pejabat tinggi di Brazil kembali melakukan pengunduran diri secara beramai-ramai meninggalkan kabinet Presiden Brazil Jair Bolsonaro. Kali ini, Kepala Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Brazil semuanya mengundurkan diri saat sang presiden berjuang mengatasi krisis Covid-19 di masa kepemimpinannya.

Para kepala pertahanan dilaporkan mengundurkan diri sebagai protes atas apa yang mereka lihat sebagai upaya dari Bolsonaro untuk menggunakan kendali yang tidak semestinya atas militer.

Pada Senin (29/3/21) Presiden Brazil terpaksa merombak kabinetnya setelah menteri luar negeri dan menteri pertahanan mundur ikut mundur. Popularitas Bolsonaro telah anjlok karena tanggapannya yang menyepelekan Covid-19. Presiden Brazil yang berkuasa sejak dua tahun lalu secara konsisten menentang tindakan karantina, dengan alasan kerusakan ekonomi akan lebih buruk daripada efek Covid-19 itu sendiri.

Baca juga: Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Brazil Mundur

Dia juga mengatakan kepada warga Brazil untuk “berhenti merengek” tentang situasi saat ini. Hampir 314.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Brazil, dengan lebih dari 12,5 juta kasus yang dikonfirmasi.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Brazil bahwa kepala angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara mundur bersama karena perselisihan dengan presiden. Ketiga orang itu adalah Jenderal Edson Leal Pujol, Laksamana Ilques Barbosa dan Letnan Brigadir Antonio Carlos Bermudez.

Mereka mengundurkan diri pada Selasa (30/3/21), sehari setelah Menteri Luar Negeri dipaksa berhenti menyusul kritik keras dari anggota parlemen. Menlu Brazil dituduh menangani hubungan yang buruk dengan China, India, dan AS, yang menurut anggota parlemen mengakibatkan Brazil tidak memiliki jumlah vaksin Covid-19 yang mencukupi.

Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva kemudian dengan cepat mengikuti langkah Menlu, mendorong perombakan kabinet. Koresponden media Will Grant, mengatakan Bolsonaro sekarang menghadapi krisis politik terbesarnya sejak menjabat pada Januari 2019. (liputan6/hm09)

Related Articles

Latest Articles