7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Israel-Palestina Kembali Tegang, Pasukan Israel Tembak Penyerang Berpisau di Yerusalem

Yerusalem, MISTAR.ID

Ketegangan kembali terjadi antara Israel dan Palestina menjelang kunjungan utusan Amerika Serikat (AS). Seperti dilaporkan AFP, Senin (24/5/21), pasukan Israel menembak mati seorang penyerang berpisau di Yerusalem.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dijadwalkan tiba di Tel Aviv pada Selasa (25/5) pagi. Kedatangan Blinken hanya selang beberapa hari setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir menghentikan konflik antara negara Yahudi itu dan penguasa Islam di Jalur Gaza, Hamas.

Presiden AS Joe Biden mengatakan utusan utamanya akan bertemu dengan para pemimpin Israel tentang komitmen kuat kami terhadap keamanan Israel. Blinken juga berupaya membangun kembali hubungan dengan Palestina.

Baca Juga: Setelah 11 Hari Berperang, Israel dan Palestina Sepakat Gencatan Senjata

Dalam satu pesan Twitter, Blinken mengatakan perjalanan itu bertujuan untuk mendukung “upaya memperkuat gencatan senjata”.

Saat Gaza dalam kondisi tenang pada hari Senin, polisi Israel mengatakan seorang penyerang menikam dua pemuda Israel di Yerusalem sebelum polisi menembaknya hingga tewas.

Kantor berita Palestina WAFA mengidentifikasi korban tersebut sebagai seorang siswa sekolah menengah Palestina berusia 17 tahun dari Yerusalem timur yang diduduki.

Pusat medis Hadassah di Yerusalem mengatakan sedang merawat dua pria berusia dua puluhan karena luka tusuk. Tentara mengidentifikasi salah satunya sebagai seorang tentara.

Baca Juga: Pasukan Israel Tembak Mati Pengemudi Palestina, Ini Pemicunya

Konflik 11 hari dengan Hamas di Gaza memicu ketegangan antara orang Yahudi Israel dan warga Palestina di Israel, dan memperkuat protes di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Semalam pasukan Israel menangkap 43 warga Palestina di Tepi Barat dan mencaplok Yerusalem timur, kata kelompok hak asasi Klub Tahanan Palestina.

Polisi Israel, yang beroperasi di Yerusalem timur, mengatakan Minggu malam bahwa mereka telah menangkap 1.550 tersangka dan telah mendakwa 150 orang selama dua minggu terakhir atas “peristiwa kekerasan”.(Beritasatu/hm13)

Related Articles

Latest Articles