13.8 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Ibukota AS Lockdown, 20 Ribu Garda Nasional Siaga

Washington, MISTAR.ID

Situasi ibukota Amerika Serikat, Washington makin panas jelang pelantikan presiden baru. Pusat kota Washington kini lockdown atau diisolasi pada Kamis (14/1/21). Lebih dari 20.000 tentara Garda Nasional bersenjata dikerahkan untuk menjaga keamanan menjelang pelantikan Presiden AS Joe Biden.

Kepala Kepolisian Washington Robert Contee mengatakan ibu kota AS menghadapi “ancaman keamanan besar”, satu minggu setelah pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Hill AS untuk mencoba memblokir konfirmasi Joe Biden sebagai pemenang Pilpres 2020.

Sehari setelah Trump dimakzulkan kali kedua di Kongres karena diduga mendukung serangan itu, lebih banyak penghalang dipasang. Kawat berduri turut dipasang sebagai bagian dari tindakan pencegahan menjelang acara pelantikan 20 Januari.

Baca juga: Terkonfirmasi Covid-19 Amerika Serikat Capai 20 Juta Kasus

Sebagian besar pusat kota Washington dilarang untuk dilalui. Agen Secret Service, yang bertanggung jawab atas keamanan, sedang mempertimbangkan kemungkinan penutupan seluruh National Mall yang belum pernah terjadi sebelumnya, demikian dikutip dari laman media, Jumat (15/1/21).

Hamparan rumput di mana biasanya ratusan ribu orang berkumpul untuk merayakan pelantikan presiden baru juga ditutup. Sebaliknya, pejabat keamanan memperingatkan bahwa ekstremis pendukung Trump, yang dipersenjatai dan mungkin dengan bahan peledak, menimbulkan ancaman berbahaya bagi Washington serta ibu kota negara bagian selama seminggu mendatang.

Dalam langkah-langkah yang tidak terlihat sejak peringatan nasional 11 September 2001, buletin internal FBI memperingatkan bahwa sebuah kelompok bersenjata berencana untuk “menyerbu” kantor-kantor pemerintah di 50 negara bagian untuk memprotes Joe Biden.

Baca juga: Pasca Kerusuhan, Garda Nasional Berjaga Di Capitol Hill AS 24 Jam

“FBI menerima informasi tentang kelompok bersenjata yang diidentifikasi berniat melakukan perjalanan ke Washington, DC pada 16 Januari,” tambah buletin itu. Media melaporkan bahwa FBI telah memberi tahu departemen kepolisian di seluruh negeri untuk tetap waspada terhadap aktivitas ekstremis.

Peter Meijer, salah satu dari 10 Anggota Partai Republik yang memberikan suara dengan Demokrat pada Rabu kemarin untuk mendakwa Trump karena mendukung “pemberontakan,” mengatakan dia dan anggota parlemen lainnya mengambil tindakan pencegahan seperti melakukan perlindungan bagi tubuh.

“Saya memiliki rekan kerja yang sekarang bepergian dengan pengawalan bersenjata karena khawatir akan keselamatan mereka,” katanya kepada media. “Kami takut seseorang mungkin mencoba membunuh kami.”(liputan6/hm09)

Related Articles

Latest Articles