9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Facebook Hapus Akun Nasionalis Kulit Putih Dan Akun Antifa Palsu

San Francisco, MISTAR.ID
Facebook Inc mengatakan pada hari, Selasa (2/6/20), pihaknya telah menangguhkan akun-akun yang terkait dengan kelompok-kelompok nasionalis kulit putih, setelah beberapa akun tersebut menganjurkan untuk membawa senjata ke aksi protes anti-rasis yang terjadi saat ini.

Pejabat perusahaan juga mengatakan, mereka menghapus akun palsu yang mengklaim kesetiaan kepada Antifa (gerakan anti-fasisme) dalam rangka mendiskreditkan gerakan anti-fasis.

Penganut Antifa menjelaskan, mereka fokus kepada membela orang-orang yang diserang oleh pihak berwenang atau warga, tetapi mereka telah difitnah oleh Presiden Donald Trump yang tanpa bukti mengatakan bahwa mereka adalah penghasut kekerasan anti-polisi.

Baca Juga:Facebook Luncurkan Messenger Room Solusi Selama Masa Karantina

Beberapa akun nasionalis kulit putih yang dihapus dikaitkan dengan Proud Boys (sebuah organisasi neo-fasis sayap kanan yang berbasis di AS yang selalu mempromosikan kekerasan politik), yang sebelumnya diklasifikasikan oleh Facebook sebagai kelompok berbahaya.

Akun lainnya disebut memiliki koneksi ke grup yang bernama American Guard, yang sekarang juga diklasifikasikan sebagai kelompok berbahaya.

Beberapa eksekutif Facebook mengatakan, mereka bertindak berdasarkan perilaku, bukan berdasarkan politik dari konten apa pun, dan bahwa Facebook tidak menyebutkan antifa sebagai organisasi berbahaya.

Perusahaan itu mengatakan, sedang melihat lebih dekat pada akun yang membahas aksi protes dan melihat ada akun nasionalis kulit putih yang mengkampanyekan kekerasan. Akun Antifa yang menyesatkan dihapus karena “perilaku tidak autentik”, karena mereka bertindak dengan sesuatu yang bukan mereka, kata Facebook.

Baca Juga:Facebook Tawarkan Pelukan Jarak Jauh dengan Emoji Baru

Seperti isi tweet akun Antifa palsu bahwa Twitter Inc terkait dengan sebuah kelompok nasionalis kulit putih ketiga, dan yang telah dibagikan secara luas dalam bentuk tangkapan layar, dan direspon oleh eksekutif Facebook dengan mengatakan pada hari, Selasa (2/6/20), bahwa tujuan dari konten semacam itu seringkali bukan untuk memenangkan ribuan pengikut, tetapi untuk menanam bendera palsu tunggal yang dapat digunakan untuk menabur ketidakpercayaan tentang kelompok yang sedang menjadi target mereka.

Facebook menolak berkomentar apakah mereka telah berhubungan dengan penegak hukum, yang biasanya dilakukan dalam kasus seperti ini.(reuters/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles