23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Demo Kian Rusuh, New York Dan Washington Perpanjang Jam Malam

Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintah negara bagian New York memperpanjang jam malam hingga 7 Juni. Pengumuman disampaikan Wali Kota New York Bill de Blasio. Ia mengatakan perpanjangan jam malam dilakukan setelah kerusuhan dan aksi penjarahan saat demo antirasisme buntut kematian George Floyd.

Jam malam di New York berlaku mulai Senin (1/6/20) mulai pukul 11 malam. Pemberlakuan jam malam dilakukan untuk mencegah massa yang menjarah toko-toko barang mewah di Manhattan.

De Blasio juga menekankan pihaknya tidak akan mengikuti permintaan Trump untuk mengerahkan militer saat mengawal aksi protes.

Sekitar 36 ribu aparat Kepolisian New York (NYPD) dikerahkan untuk menangani aksi kerusuhan.

“Kami akan segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan kedamaian dan ketertiban di tengah aksi protes warga,” ujar de Blasio.

Mengutip AFP, sejumlah toko di Midtown seperti Michael Kors, Nike, dan Lego dirusak dan dijarah massa pada Selasa (2/6/20) usai aksi demo berujung kerusuhan pada Senin malam.

Presiden Donald Trump memiliki sebuah rumah di New York yang berada dekat dengan toko-tokok barang mewah.

De Blasio mengatakan New York akan mengakhiri jam malam jika kondisi mulai kondusif.

Selain New York, Washington DC juga memberlakukan jam malam untuk membubarkan demonstran dan mencegah aksi penjarahan.

“Saya menerapkan jam malam pada pukul 7 malam. 25 menit sebelum jam malam berlaku dan tanpa disulut provokasi, kepolisian federal menggunakan amunisi terhadap para pedemo yang berunjuk rasa dengan damai di depan Gedung Putih,” kata Direktur Program Asia Tenggara di Pusat Strategi dan Studi Internasional di Washington, Ernest Bower, dalam kicauannya di Twitter, Senin (1/6/20).

“Itu semua hanya akan mempersulit tugas (kepolisian Washington DC),” kata Bowser seperti dilansir.

Gelombang protes anti rasisme telah terjadi dalam sepekan terakhir setelah kematian George Floyd usai ia dijatuhkan ke tanah dan lehernya ditekan menggunakan lutut seorang polisi.

Sementara itu Bentrokan terjadi antara polisi dan demonstran di Paris, Prancis, dalam unjuk rasa antirasisme yang diikuti sekitar 20 ribu orang pada Selasa (2/6/20).

Warga mulai berkumpul di utara Paris pada Selasa menjelang malam, meski tak mendapat izin karena larangan berkumpul di atas 10 orang yang dikeluarkan pemerintah terkait pandemi virus corona.

Berdasarkan laporan AFP, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi.

Di lain pihak, Keluarga mendiang warga kulit hitam korban kekerasan polisi di Minneapolis, Minnesota, George Floyd, meminta seluruh warga Amerika Serikat yang melakukan unjuk rasa sebagai aksi solidaritas supaya segera menenangkan diri dan tidak terlibat kerusuhan.

Saudara laki-laki Floyd, Terrence Floyd, membujuk para pengunjuk rasa pada Senin (1/6) kemarin supaya berhenti melakukan kekerasan.

“Dia (George) tidak ingin kalian melakukan ini,” kata Terrence.

Minneapolis pun perlahan-lahan mulai tenang. Namun kondisi berbeda terjadi di kota-kota lain di seluruh wilayah AS, di mana pengunjuk rasa sama sekali tidak mematuhi pemberlakuan jam malam dan tetap turun ke jalan pada tengah malam hingga pagi. (cnn/hm06)

Baca juga: Aksi Protes Atas Kematian George Floyd Menyebar ke Inggris dan Jerman

Baca juga: Gedung Putih Diserbu Demonstran, Trump Dilarikan ke Bunker

 

Related Articles

Latest Articles