13.8 C
New York
Sunday, May 5, 2024

China Khawatir Kunjungan PBB ke Xinjiang Bahas Penindasan Muslim Uighur

Beijing, MISTAR.ID

China khawatir kunjungan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Xinjiang akan membahas masalah penindasan Muslim Uighur. Karenanya berharap agar anggota PBB tidak datang.

Kunjungan negara anggota PBB itu direncanakan oleh Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.

Menurut Misi Diplomatik China untuk PBB, acara yang diselenggarakan tersebut erat dengan muatan politik.

“Ini adalah acara bermotivasi politik. Kami meminta misi Anda untuk tidak berpartisipasi dalam acara anti-China ini,” tulis Misi China untuk PBB dalam catatan mengutip Reuters, Sabtu (8/5/21).

Baca Juga: AS dan 39 Negara Mendesak China Hormati HAM Etnis Uighur

China menuduh penyelenggara acara yang juga mencakup beberapa negara Eropa lain bersama Australia dan Kanada, menggunakan ‘masalah hak asasi manusia’ sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China seperti Xinjiang.

Mereka juga dituding memiliki tujuan menciptakan perpecahan serta mengganggu pembangunan China. Misi China untuk PBB tidak segera berkomentar mengenai itu.

Sementara itu, duta besar Amerika Serikat, Jerman dan Inggris akan berpidato di acara virtual PBB pada Rabu, bersama Direktur Eksekutif Human Rights Watch Ken Roth dan Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard.

Baca Juga: Xi Jinping Hukum AS, Eropa dan Inggris

Tujuan dari acara ini untuk membahas bagaimana sistem PBB, negara anggota dan masyarakat sipil dapat mendukung dan mengadvokasi HAM anggota komunitas etnis Turki di Xinjiang.

Sebelumnya negara Barat dan kelompok HAM menuduh pihak berwenang di Xinjiang menahan dan menyiksa orang Uighur di kamp-kamp, yang oleh Amerika Serikat disebut sebagai genosida.

Pada Januari, Washington lantas melarang impor kapas dan produk tomat dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa.

Namun, Beijing menyangkal tuduhan tersebut dan menggambarkan kamp itu sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.

“Beijing telah mencoba selama bertahun-tahun untuk menggertak pemerintah agar bungkam tetapi strategi itu telah gagal total, karena semakin banyak dan negara-negara maju untuk menyuarakan kengerian dan kebencian atas kejahatan China terhadap Uyghur dan Muslim Turki lainnya,” kata direktur Human Rights Watch PBB Louis Charbonneau.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles