9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

AS Tak Izinkan China Isolasi Taiwan, Pelosi: Perjalanan ke Asia Bukan untuk Ubah Status Quo

Washington, MISTAR.ID
Ketua DPR AS Nancy Pelosi, Jumat (5/8/22) mengatakan, bahwa perjalanannya ke Asia tidak pernah dimaksudkan untuk mengubah status quo Taiwan, tetapi AS “tidak mengizinkan” China untuk mengisolasi Taiwan.

Kunjungan sebelumnya ke pulau otonom itu membuat marah Beijing. “Mereka mungkin mencoba mencegah Taiwan mengunjungi atau berpartisipasi di tempat lain, tetapi mereka tidak dapat mengisolasi Taiwan dengan mencegah kami bepergian ke sana,” katanya kepada wartawan di Tokyo.

“Senator senior dari kedua belah pihak mengunjungi (ke Taiwan) musim semi ini. Kunjungan selanjutnya, kami tidak akan mengizinkan mereka mengisolasi Taiwan.”

Baca Juga:Kunjungan Pelosi ke Taiwan Dikhawatirkan Berdampak ke Indonesia

Pelosi saat ini sedang berkunjung ke Jepang, perhentian terakhir dari perjalanan Asia-nya. Dalam perjalanan ke Asia ini, dia menentang ancaman keras dari China untuk menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Taiwan selama bertahun-tahun.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebut kembali pulau otonom itu dengan paksa jika perlu.

Sebagai tanggapan, Beijing meluncurkan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan.
Pelosi tidak berkomentar langsung tentang latihan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), tetapi menegaskan kembali bahwa kunjungannya ke negara-negara Asia, termasuk Taiwan “tidak dimaksudkan untuk mengubah status quo di kawasan itu.”

“Kami telah mengatakan sejak awal bahwa perwakilan kami di sini tidak untuk mengubah status quo di Taiwan,” katanya pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.

Baca Juga:AS Kerahkan 4 Kapal Perang Dekat Taiwan Kawal Kedatangan Pelosi ke Taipei

“Ini tentang semua undang-undang dan kesepakatan yang mengatur hubungan kita. Menjaga perdamaian di Selat Taiwan dan mempertahankan status quo,” katanya.

Pada hari Kamis (4/8/22), Tokyo mengatakan bahwa lima rudal China saat latihan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) diyakini telah mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.

Fumio Kishida menyebut, peluncuran rudal China sebagai “masalah serius yang mempengaruhi keamanan nasional kita dan keselamatan warga kita.” Fumio Kishida mengatakan Jepang telah “meminta (China) untuk segera membatalkan latihan militer tersebut”.(reuters/voachinese.com/hm10)

Related Articles

Latest Articles