14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

689 Kasus Ditemukan, 40 Ribu Warga Dites Covid-19 Di Thailand

Bangkok, MISTAR.ID

Lonjakan pandemi Covid-19 juga terjadi di Thailand. Setelah munculnya klaster baru Covid-19 di Pasar Udang yang terletak di Provinsi Samut Sakhon dengan jumlah infeksi mencapai 689 kasus baru, Thailand langsung melockdown provinsi tersebut.

Tak hanya itu, negara Gajah Putih itu juga melakukan tes besar-besaran terhadap 40 ribu orang mulai Minggu (20/12/20) waktu setempat. “Ini baru tahap pertama,” kata Sekretaris Kementerian Kesehatan Thailand Kiattiphum Wongrajit dalam konferensi pers seperti dikutip dari media. Pasar udang di Samut Sakhon merupakan pusat industri makanan laut yang menjadi rumah bagi ribuan pekerja migran.

Pekerja migran tampak berbaris antre untuk menjalani pengujian. Sebagian besar kasus yang diidentifikasi sejauh ini tidak menunjukkan gejala. Kini pihak berwenang telah menutup pasar itu dan memasangkan kawat berduri.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 Di Thailand Capai 500 Kasus Baru

Kementerian kesehatan Masyarakat Thailand mengatakan awalnya empat kasus dilaporkan di sana pada Jumat lalu. Jumlah itu terus melonjak hingga mencapai 689 kasus yang terkait dengan pasar itu pada Minggu (21/12/20).

Kiattiphum mengatakan hingga 40 ribu orang akan diuji di Samut Sakhon dan provinsi terdekat. Lebih dari 10 ribu tes akan digelar pada hari Rabu. Pemerintah Thailand memutuskan memperpanjang pembatasan pergerakan dan memberlakukan lockdown di Provinsi Samut Sakhon.

Penguncian dan jam malam diberlakukan di provinsi itu diberlakukan hingga 3 Januari mendatang. Pihak berwenang Bangkok juga memerintahkan semua sekolah di tiga distrik di ibu kota yang berbatasan dengan Samut Sakhon, untuk ditutup hingga 4 Januari. Kiattiphum berharap aparat bisa mengendalikan situasi dalam dua hingga empat pekan.

Baca juga: Raja Thailand Ampuni 30.000 Tahanan

Memotong Siklus Epidemi

Thailand, negara pertama di luar China yang mengonfirmasi kasus Covid-19, sejauh ini melaporkan hanya 60 kematian akibat virus korona dari 70 juta populasi. Itu artinya Thailand memiliki tingkat kematian akibat virus corona per kapita terendah di dunia, menurut data Johns Hopkins University. Hingga Senin (21/12/20) Thailand memiliki sekitar 5.000 kasus corona.

“Kami harus menghentikan siklus epidemi dengan cepat. Kami sudah memiliki pengalaman dalam menanganinya,” kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha di akun Facebook.

Pihak berwenang di Bangkok juga meminta masyarakat untuk meningkatkan tindakan pencegahan dengan menghindari kerumunan, sementara tempat hiburan dan restoran diminta untuk menerapkan jaga jarak.

Penyelenggara perayaan Tahun Baru didesak untuk meminta izin resmi guna melanjutkan acara. Sementara perusahaan diwajibkan meminta karyawan bekerja dari rumah jika memungkinkan. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles