7.1 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Lelaki Ini Banting Setir dari Karyawan Menjadi Peternak Burung Puyuh

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Untuk menjadi wirausaha sukses tidaklah mudah. Karena kesuksesan harus diraih, tidak datang dengan sendirinya. Mewujudkan itu semua tidak cukup hanya keinginan yang besar dan cita-cita atau impian semata untuk sukses menjalankan sebuah usaha.

Apalagi hadirnya pandemi telah menghambat aktivitas masyarakat termasuk kegiatan perekonomian. Namun demikian, ada juga yang berani mengambil risiko keluar dari pekerjaan demi berhasil untuk menjadi wirausaha.

Danil (41) warga Jalan Bakung, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat merupakan salah seorang peternak puyuh yang terhitung sukses dari Kota Pematangsiantar. Dia mengatakan, awalnya niat untuk beternak puyuh didapat dari saat dirinya mengunjungi peternakan puyuh milik salah satu kerabatnya yang berdomisili di Kabupaten Simalungun.

Baca Juga:Harga Pakan Melonjak, Ratusan Peternak Puyuh Petelur di Deli Serdang Gulung Tikar

“Dulu saya bekerja di perusahaan sawit milik swasta. Kemudian saya disuruh pulang karena ayah sedang sakit saat itu. Karena saya paling kecil, akhirnya saya pulang dan lalu menikah. Mau tak mau, karir yang di sana (perkebunan) ditinggalkan. Mulailah merintis usaha ternak puyuh awal tahun 2013 yakni berupa telur puyuh untuk konsumsi,” ungkap pria yang telah memiliki dua orang anak tersebut, Sabtu (16/4/22).

Danil menyebutkan, saat ini puyuh miliknya mencapai 2.000 ekor dan hampir seluruhnya menghasilkan telur setiap hari. Dalam sehari dia bisa mengutip telur sebanyak 1.500 butir.

Dikatakannya, perawatan puyuh gampang-gampang susah. Di samping rutin memberi pakan dan minum serta membersihkan kotorannya, dan memastikan bahwa kandang dalam keadaan selalu bersih. Tidak boleh sembarangan untuk masuk ke area kandang burung puyuh miliknya. Bahkan, Danil sendiri menyebut istri dan ibunya pun tidak diperbolehkan masuk.

Baca Juga:40 Ton Pakan Ternak Asal Sumut Diekspor ke Singapura

“Setiap yang masuk pun harus disterilkan. Kebersihan kandang burung puyuh juga harus dijaga dengan baik. Biasanya, saya akan membersihkan kotorannya sekali dalam tiga hari. Setelah itu saya semprot untuk sterilisasikan kandang. Pasalnya, unggas sangat rentan terhadap penyakit ataupun virus dari luar,” ucap Danil.

Selain itu, katanya, asupan nutrisi menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan, baik melalui pemberian pakan maupun vitamin. Pasalnya, burung-burung tersebut jika sudah sakit akan cepat matinya. Bahkan, ia pernah mengalami sebelumnya saat burung puyuhnya mati dalam sekejap, sehari 100 ekor. Tersisa hanya 500 ekor saja saat itu.

“Dalam merintis sebuah usaha, seseorang dapat mengalami kegagalan berkali-kali. Oleh karena itu, saya harus tahu penyebab kegagalannya dan menemukan solusi yang tepat, serta tidak mudah menyerah,” tukasnya penuh semangat.

Danil menuturkan untuk mulai beternak puyuh wajib menyiapkan mental yang kuat, dan modal yang dikeluarkan untuk beternak puyuh ini pun tidak sedikit. Hal inilah yang menjadi salah satu kendala baginya. Selain itu, lahan yang digunakan pun sangat terbatas.

Baca Juga:KPPU Dorong Pemerintah Menjamin Kesetaraan Peternak Mandiri

Meski pemerintah saat ini lagi gencar-gencarnya menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para usahawan dengan bunga yang rendah, tapi dia tetap menolak. Menurutnya, usaha burung puyuh tersebut berfluaktif. Danil khawatir jika suatu saat tiba-tiba terjadi wabah penyakit menyerang burung puyuhnya, ia tidak sanggup membayar pinjaman itu lagi.

“Saat ini saya hanya bisa mengumpulkan keuntungan sedikit demi sedikit saja. Agar bisa membeli lahan nantinya dan mengembangkan usaha ini ke depannya,” katanya.

Dan untuk pemasarannya sendiri, sebut Danil, cukup mudah. Sebab sudah ada agen yang menampung telur puyuh miliknya. Mekanisme penjualnya, dalam satu dus atau kotak terdiri dari 500 butir telur. Jadi, dalam sehari, Danil menjual 3 dus telur puyuh miliknya ke agen tersebut. “Yang pasti untungnya lumayanlah. Saya tidak bisa memastikan berapa keuntungan yang saya terima. Sebab biaya produksinya pun lumayan juga,” ujarnya. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles