18.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Maling Bunga Marak di Stabat, Taman Sekolah SDN Lubuk Dalam Jadi Korban, Tonton Videonya

Stabat, MISTAR.ID

Sejumlah pohon bunga di dalam pot bernilai puluhan hingga ratusan ribu rupiah per batang, milik SD Negeri 050664 Lubuk Dalam Kuala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Jumat malam menjelang pertengahan September ini, kembali digondol maling.

Setelah peristiwa pertama terjadi, Kamis (24/7/20) lalu. Maling berhasil memboyong puluhan bunga dalam pot, yang sekarang bernilai jual lumayan mahal. Demikian beberapa guru di sekolah tersebut menyampaikan kekecewaan mereka kepada MistarTV, Sabtu pagi di penghujung pekan kemarin.

Akibat kian mengganasnya maling menggondol tanaman bunga yang berada di halaman SD Negeri 050664 Lubuk Dalam Kuala Begumit, akhirnya para ibu-ibu guru harus bekerja keras untuk memindahkan sejumlah pot bunga yang masih tersisa.

Baca Juga: Pandemi, Tanaman Hias Banyak Diburu Masyarakat

Kemudian memasukkannya ke dalam ruang belajar. Maksud mereka, agar bunga yang tersisa, terhindar dari korban pencurian maling untuk kesekian kalinya.

Namun ada juga di antara ibu guru, yang harus membawa pulang pohon bunga hiasan sekolah itu ke rumah mereka masing-masing. Dengan alasan, mereka sangat kesal dan merasa dirugikan.

Jawab mereka, bunga yang diprioritaskan untuk hiasan di halaman sekolah tersebut, dibeli Hajjah Sri Harianti selaku Kepala SD Negeri 050664.

Baca Juga: Yuk Berkenalan dengan Si ‘Janda Bolong’ yang Tarifnya Bisa Nguras Kantong Suami

Sebagian di antaranya, ada yang disumbangkan para siswa. Kemudian termasuk yang dibawa para guru, dari rumah mereka masing masing, ujarnya memperjelas.

Sementara keterangan terpisah, Sumardi petugas kebersihan dan penata taman SD sekolah, mengakui, akhir-akhir ini maling bunga kian merajalela berkeliaran di mana-mana.

Artinya para maling tersebut, tidak sekadar mengintai bunga-bunga bernilai ratusan ribu rupiah, yang terdapat di pekarangan gedung sekolah.

Maling juga menyikat bunga hias tergolong langka, yang berada di kediaman warga. Dengan cara, mencabut pohon bunga tanpa membawa potnya. Mungkin prakiraan maling dimaksud, agar aksinya tidak ketahuan pemilik, ungkap Sumardi mengakhiri wawancara.(sofyan hsy/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles