Medan, MISTAR.ID
Puluhan pelajar diamankan saat ikut berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (8/9/22) siang.
Puluhan pelajar itu awalnya berbaur dengan beberapa kelompok mahasiswa yang datang secara bergelombang. Polisi yang mencurigai gerak-gerik dan postur tubuh mereka tak menunjukkan seorang mahasiswa, kemudian mengumpulkannya.
Setelah beberapa kali diinterogasi, akhirnya mereka mengaku sebagai pelajar SMA. Setelah didata, mereka kemudian diboyong ke Polrestabes Medan.
Baca Juga:Aksi Tanam Diri Dihalangi Saat Demo Tolak BBM, HMI Asahan Ricuh dengan Polisi
“Ada sekitar 20-30 orang yang dibawa,” ujar Kabag Ops Polrestabes Medan AKBP Arman Muis.
Arman mengatakan, diamankannya para pelajar dari beberapa sekolah di Kota Medan itu, karena tidak dibenarkan ikut berunjuk rasa. Selayaknya, kata Arman, para pelajar tugasnya hanya bersekolah.
“Mereka tugasnya belajar, tidak dibenarkan untuk demonstrasi,” katanya.
Arman mengatakan, saat ini para pelajar yang diamankan sedang didata di Satreskrim Polrestabes Medan. Begitu juga untuk mengetahui apakah dari para pelajar itu ada yang membawa senjata tajam atau tidak.
“Sejauh ini belum ada ditemukan benda-benda membahayakan. Mereka sedang diperiksa di Reskim,” katanya.
Arman menyebutkan, terendusnya unjuk rasa di DPRD Sumut disusupi pelajar karena polisi yang melakukan pengamanan selalu berkoordinasi dengan para koordinator lapangan (korlap) siapa-siapa saja yang akan mendatangi objek.
“Diharap anak pelajar gak usah ikut-ikutan berunjuk rasa, karena masih di bawah umur. Kalau ada apa-apa, kasihan orang tua,” ucapnya. (ial/hm12)
