12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Aksi Tanam Diri Dihalangi Saat Demo Tolak BBM, HMI Asahan Ricuh dengan Polisi

Asahan, MISTAR.ID

Kericuhan aksi masa mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kisaran dengan polisi terjadi saat menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kericuhan ini berawal dari rencana tanam diri yang hendak dilakukan mahasiswa di halaman gedung DPRD Asahan.

“Kita awalnya aksi kondusif mulai dari kampus, di Tugu Juang, Pertamina hingga ke kantor DPRD Asahan ini. Namun saat kita ingin melakukan aksi tanam diri sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah, kami dihalangi, “ kata Syaiful Rangkuti Ketua HMI Cabang Kisaran kepada wartawan, Jumat (2/9/22).

Baca Juga:Demo HMI di Asahan Ricuh, Mahasiswa Sempat Duduki Ruang Paripurna DPRD

Di tengah polisi mencegah terjadinya aksi tanam diri itu, keributan semakin memanas saat mahasiswa melihat seorang pria berpakaian preman diduga membuang bendera HMI saat kericuhan itu sedang berlangsung.

“Bendera kami dibuang, itu bagi kami bentuk penghinaan besar terhadap HMI, makanya kami marah hingga merangsek masuk sampai ke ruang paripurna sebagai luapan dari kekecewaan kami,” kata Syaiful.

Sayangnya tak ada seorang pun anggota DPRD Asahan yang hadir saat mahasiswa menggelar aksi itu. Setelah situasi mulai terkendali, masa HMI kemudian berjalan kaki menuju Polres Asahan yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari gedung DPRD Asahan untuk meminta klarifikasi atas kejadian tersebut.

Baca Juga:Demo HMI Cabang Asahan Minta Presiden Copot Menteri Luhut

Di depan Polres Asahan, mahasiswa juga sempat memblokade jalan menyebabkan antrean kenderaan dari kedua arah terhenti sesaat.

Kapolres Asahan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj juga tampak berada di tengah–tengah kerumunan mahasiswa saat masa memblokir jalan membujuk masa agar masuk ke dalam Polres Asahan.

Roman sendiri yang memediasikan para mahasiswa dan beberapa personelnya yang dituding HMI membuang bendera hingga melakukan intimidasi saat aksi berlangsung. Mediasi tersebut berlangsung sekitar 30 menit.

“Di tengah aksi yang dilakukan mahasiswa tadi ada kesalahpahaman dengan anggota yang mengamankan di lapangan. Intinya, setelah tadi duduk bersama semua langsung kita selesaikan saat itu juga, saya sampaikan tadi permohonan maaf ke mahasiswa,” kata Roman saat dikonfirmasi wartawan. (perdana/hm01)

Related Articles

Latest Articles