24.5 C
New York
Friday, May 3, 2024

Cuaca Ekstrim, Pencarian Korban Kapal Tabrakan di Langkat Dihentikan

Medan, MISTAR.ID

Setelah lima hari, Tim Serch And Rescue gabungan akhirnya memutuskan menghentikan pencarian seorang anak buah kapal (ABK) yang hilang saat tabrakan kapal di perairan laut Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

Kepala SAR Medan Toto Mulyono melalui Danru Basarnas Medan Jiko Purba, mengatakan pencarian hingga hari semenjak kejadian tabrakan kapal pukat teri dengan kapal nelayan jaring gembung, Rabu (4/11/20) masih berjalan dengan baik. “Keadaan cuaca dan gelombang masih aman,” ucapnya, Rabu (11/11/20).

Namun, sambung dia, hari ketiga hingga kelima pencarian korban yang hilang akibat tabrakan kapal itu, cuaca semakin ekstrim.

“Hembusan angin cukup kuat dan gelombang air laut mulai tinggi, kendala ini yang menyulitkan tim di lapangan bahkan di hari keempat dan kelima jarak pandang di laut tidak bisa jauh karena gelap,” katanya.

Baca juga: Satgas Medan: Sembuh dari Covid-19 Belum Tentu Daya Tahan Tubuh Lebih Kebal

Setelah pencarian hari kelima korban juga belum ditemukan, maka Tim Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan yang terlibat melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban, pihak pemerintah kecamatan dan desa serta stakeholder yang terlibat, menghentikan pencarian.

“Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama maka pihak keluarga sudah mengiklaskan korban dan setuju agar operasi SAR dinyatakan ditutup selanjutnya dilakukan pemantauan,” ucap dia.

“Bilamana ada warga atau nelayan yang melihat tanda-tanda korban, Basarnas Medan siap untuk melaksanakan operasi SAR kembali,” jelas dia.

Seperti diketahui, kecelakaan dua kapal terjadi di bibir perairan laut Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Rabu (4/11/20) malam. Akibat kecelakaan itu, seorang anak buah kapal (ABK) meninggal dunia dan seorang lagi belum ditemukan.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Warga Medan Cetak Sendiri KTP, KK hingga Akte Kelahiran

Kepala Kantor Search And Rescue (SAR) Medan Toto Mulyono mengatakan dua kapal itu yakni kapal nelayan jaring pencari ikan gembung dan kapal pukat teri.
Masih Toto, kapal pukat teri merupakan milik warga Belawan sedangkan kapal nelayan jaring gembung milik warga Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

“Kecelakaan terjadi di daerah 6 Mil arah utara dari Bibir Pantai Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat,” terangnya, Kamis (5/11/20).

Diketahui saat kejadian Person On Board (POB) di kapal nelayan jaring gembung berjumlah 4 orang. “Setelah kejadian, 2 ABK selamat, 1 orang ditemukan meninggal dunia dan 1 lagi masih dalam pencarian,” ucap Toto.

Data POB kapal nelayan jaring gembung yang selamat yakni Aspan (45) dan Dulah (30), keduanya warga Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Sedangka korban meninggal bernama Aspan (40) warga Desa Bubun Kecamatan Tanjung Puta Kabupaten Langkat. Sedangkan ABK yang belum ditemukan Johan (30) yang juga warga Desa Bubun. (Saut/hm07).

Related Articles

Latest Articles