27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Bocah Kelas 1 SD yang Hanyut Belum Ditemukan, Nenek Korban: Dia Anak Baik

Siantar, MISTAR.ID

Bocah kelas 1 SD bernama Arjuna Sauki Alyudha yang terpeleset dan terseret aruas air hingga hanyut ke gorong-gorong di Jalan Sisingamangaraja simpang Jalan Viyata Yudha Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar, pada Minggu (26/7/20 sekira pukul 16.30 WIB, belum kunjung ditemukan hingga, pada Senin (27/7/20).

Pencarian akan kembali dilanjutkan oleh Tim BPBD Kota Pematangsiantar bersama Tim Siaga Sar Brimobdasu, dan Tim dari Basarnas, pada Selasa (28/7/20). Demikian disampaikan Plh Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar Daniel Siregar, melalui Kasubbid Pencegahan dan Sosialisasi Bencana Boy Anugrah Zendrato.

“Hari ini, mengingat cuaca dan kondisi tim yang sudah lelah, maka pencarian dihentikan sementara. Besok kita lanjutkan lagi. Mengenai titik lokasi pencarian besok, kita akan briefing dulu bersama tim,” tutur Boy didampingi koordinator pencarian Ipda A Sitanggang, Danton Tim Siaga SAR Brimobdasu yang ditemui usai lelah melakukan pencarian sejak pagi sekira pukul 08.30 WIB sampai 16.30 WIB.

Berdasarkan pantauan, pencarian yang dilakukan tim di bawah pimpinan Plh Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar Daniel Siregar, dan dikoordinir Ipda A Sitanggang itu dibagi dua tim untuk menyisir sisi kiri dan kanan aliran air. Pencarian awal dilakukan oleh tim dengan menyusuri gorong-gorong di Jalan Sisingamangaraja simpang Jalan Viyata Yudha, mulai pukul 08.30 WIB.

Baca Juga:Mandi Hujan Lalu Terpeleset ke Saluran Air, Murid Kelas 1 SD Hanyut dan Hilang di Siantar

Setelah menyisir seluruh celah yang ada gorong-gorong itu, pencarian terus berlanjut dilakukan hingga ke Sungai Bah Kadang. Semua sisi dan titik lokasi yang dicurigai, disisir oleh tim bersama sejumlah masyarakat, hingga berlanjut ke aliran air yang melintasi Taman Hewan Pematangsiantar, dan tembus sampai ke muara Bah Bolon yang ada di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kelurahan Teladan Kecamatan Siantar Barat.

Dari Taman Kehati, pencarian berlanjut ke Bendungan Pematang yang ada di Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan. Air yang berada di bendungan sedalam sekitar 8 meter itu dikuras habis, namun keberadaan bocah yang baru lulus Taman Kanak-Kanak itu belum kunjung ditemukan. Pencarian berlanjut ke aliran air yang ada di belakang Jalan Kasuari, bocah tersebut tetap tak ditemukan.

Bahkan, sebagai upaya untuk untuk memaksimalkan pencarian, tim yang mendapat masukan dari pihak keluarga bocah itu, kembali mundur melakukan pencarian ke bawah jembatan Jalan Rajawali, perbatasan antara Kelurahan Simarito dan Kelurahan Sipinggol-pinggol di Kecamatan Siantar Barat. Namun, hingga satu jam dilakukan pencarian di bawah jembatan tersebut, tim gabungan tidak berhasil menemukan bocah itu.

Sebelumnya, yakni pada Minggu (26/7/20) sekira pukul 16.30 WIB, Arjuna Sauki Alyudha mandi hujan bersama abang dan teman-temannya di Jalan Viyata Yudha. Hanya saja, saat itu Arjuna terpeleset hingga jatuh ke parit dan kemudian terseret arus air hingga hanyut ke gorong-gorong di  Jalan Sisingamangaraja simpang Jalan Viyata Yudha. Mengetahui adiknya hanyut terseret arus air, abang dari Arjuna yang ikut mandi hujan memberitahukan kejadian itu kepada Wilda, ibunya.

Baca JugaMurid Kelas 1 SD Hanyut di Siantar, Basarnas dan Brimob Diterjunkan

Seperti disampaikan Nenek Najwa Habibah yang berjualan gorengan tak jauh dari lokasi terpelesetnya Arjuna. “Kemarin itu mereka (Arjuna dan abangnya beserta teman-temannya) lewat, lalu  kutegor mau kemana. Mereka bilang gak apa-apa, tapi tak lama, abangnya balik nangis, waktu kutegor tak nyahut, tapi tak lama lagi, balik mereka (ke lokasi) sama uwaknya, semuanya pada nangis,” ujar Nenek 55 tahun yang ditemui, pada Senin (27/7/20) sekira pukul 13.00 WIB.

 Telan 2 Korban, Satu Selamat, Satu Lagi Belum Ditemukan

Peristiwa hanyutnya anak-anak di gorong-gorong itu, kata Nenek Najwa, sudah dua kali terjadi. “Kalau tak salah, dulu juga ada yang hanyut saat hujan deras, udah dua tahun lebih itu. Anak-anak juga, waktu itu kelas satu SD. Cuman, anak itu selamat. Dia diselamatkan penjaga keramba. “Tolong wak, kata anak itu, trus ditolong, tapi gak dapat. Penjaga keramba itu menjerit ke penjaga keramba di bawah. Penjaga keramba itu langsung loncat, akhirnya selamat, dia hanya lecet-lecet,” cecarnya.

Keluarga anak itu, kata Nenek Najwa, sudah pindah tempat tinggalnya. “Sebelum pindah, anak itu pernah cerita, kalau dia pernah diseret arus air saat cuci-cuci kaki di parit, tapi tiba-tiba airnya datang besar, diseret dia sampai ke sungai. Gelap kali nek waktu itu, kata anak itu,” kata Nenek Najwa setengah meniru cerita si anak kepadanya, saat keluarga si anak belum pindah ke daerah lain. “Ntah kemana orang itu pindah rumah,” ujarnya.

Baca Juga:Satu Orang Hanyut Saat Banjir Sungai Lau Tuntungan

Mengenai Arjuna, kata Nenek Najwa, orangnya baik dan kalem, tidak seperti abangnya yang agak lasak. “Adeknya itu baik, kalem. Kalau sampai di mesjid, dia langsung duduk, tidak seperti abangnya yang mau lari kesana, lari kemari di mesjid. Pokoknya dia itu baik, tidak pala lasak, tidak seperti abang dan kawan-kawannya yang lasak,” kenangnya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles