Karo, MISTAR.ID
Kapolsekta Berastagi Kompol L Marpaung bersama anggota mengevakuasi mayat korban gantung diri, Kamis (10/3/22) sekira pukul 10.30 WIB, di Dusun IV Desa Doulu Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.
Sebelumnya, personil polisi mendapat informasi dari keluarga korban tentang peristiwa gantung diri tersebut. Lalu, di bawah pimpinan Kapolsekta Berastagi, personil polisi langsung menuju TKP.
Sesampainya di TKP, benar adanya seorang laki-laki bernama Nuntun Surbakti (55) dalam kondisi tergantung di kamar mandi rumahnya, dan sudah tidak bernyawa.
Selanjutnya, petugas langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban, dengan memotong tali dan meletakkan jenazah korban di tempat yang layak di ruangan tamu rumahnya.
Baca Juga:Karyawan Toko Roti Ditemukan Tewas Gantung Diri di Batu Bara
Dari hasil oleh TKP, kondisi korban gantung diri dengan posisi kaki menyentuh lantai, lidah menjulur, luka di leher bekas tali nilon, keluar kotoran dari anus dan di tubuh korban tidak ada ditemukan tanda kekerasan.
Menurut keterangan istri korban, Sulastri br Sembiring (50), bahwa beberapa saat sebelum kejadian, korban ada mengeluhkan sakit di badannya dan istri korban menyarankan untuk memanggil tukang kusuk, dan kemudian korban menuju ke kamar mandi.
Namun karena korban sudah terlalu lama berada di kamar mandi, anak korban Syaipul Surbakti (16) merasa curiga dan langsung membuka pintu kamar mandi, dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung tidak bernyawa.
Baca Juga:Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Pria ini Nekat Gantung Diri
Menurut istri korban, suaminya memiliki riwayat penyakit komplikasi menahun dan sudah beberapa kali ingin melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun rumput, namun diketahui keluarga dan sempat tertolong.
Tak hanya itu, korban juga pernah mencoba menabrakan diri ke mobil yang melintas, namun upaya korban untuk bunuh diri gagal.
Atas informasi yang didapat dari keluarga korban, polisi tidak melakukan otopsi terhadap korban, dan keluarga korban menerima kejadian tersebut setelah bermohon kepada polisi untuk tidak dilakukan otopsi.(eva/hm10)
