10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Misteri Jenglot, Ritual Mistis yang Bikin Geger Warga Simalungun

MISTAR.ID-Kemunculan jenglot sering membuat geger, bahkan sebagian besar masyarakat di Indonesia mengaitkan jenglot dengan ritual mistis. Bahkan ada yang menganggap jenglot sebagai benda yang memiliki kekuatan magis dan sakti.

Di Indonesia tepatnya pada tahun 1990-an, terdapat salah satu makhluk ghaib yang menggemparkan yaitu jenglot. Seperti dikutip dari berbagai sumber, jenglot adalah figur hominoid yang berukuran kecil (sekitar 10–17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat serta memiliki rambut dan kuku yang panjang.

Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, dan Bali. Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana.

Secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah diteliti oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Baca Juga:Geger, Warga Temukan Jenglot di Depan Kantor Bupati Simalungun

Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang (sebagai penyangga organ mahluk hidup) namun hal yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas.

Ada juga kesimpulan yang mengatakan jenglot itu dibuat dengan proses mumifikasi dari beberapa spesies, seperti kepala monyet yang disambung dengan ekor kuda sebagai rambutnya.

Sisi Lain Kekuatan Jenglot

Jenglot menjadi sorotan di kajian dunia horor Indonesia bahkan sempat dibuatkan tayangan sinetron di salah satu stasiun swasta.

jenglot (f:kumparan.com)

Kendati demikian, ternyata bukan hanya di dunia Entertainment saja sosok Jenglot ini populer, pemahaman mengenai mitos Jenglot ini mengakar kepada tatanan masyarakat karena dikenal memiliki banyak kekuatan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Di Indonesia, Jenglot memang dipercaya sebagian orang memiliki kekuatan yang besar dan banyak dari kalangan yang mengatakan makhluk yang satu ini berasal dari manusia sakti zaman dahulu yang menganut suatu ilmu tertentu, sehingga jasadnya kekal dan tidak hancur ditelan bumi serta rohnya terperangkap didalam jasadnya.

Seperti yang kita ketahui, sosok Jenglot memiliki penampilan hampir mirip mumi dengan tubuhnya yang kecil berwarna coklat agak kehitaman dan memiliki kuku dan rambut yang terus memanjang serta memiliki taring yang tajam.

Versi lain meyakini bahwa Jenglot merupakan dari bangsa Jin kafir yang bertubuh kecil dan memiliki kesaktian yang cukup lumayan tangguh.

Mitos Jenglot menjadi sangat populer di kalangan masyarakat disebabkan tidak lain ialah karena kekuatannya yang diyakini banyak fungsi untuk kehidupan manusia. Bagi mereka yang sangat terlena dengan praktik pesugihan, Jenglot diyakini bagai benda yang memiliki multi fungsi.

Makan Darah

Makhluk ini dipercaya memiliki kekuatan jika diberi makanan berupa darah manusia. Namun, jika tidak dirawat dengan baik maka dapat mengundang bencana.

Pemiliknya harus memberinya makan setetes darah setiap hari. Jika tidak, maka dia dan orang-orang di sekitarnya bakal terkena musibah.

Keberadaan jenglot itu pun menimbulkan rasa penasaran di kalangan ilmuwan. Salah satu hasil penelitian yang diterbitkan di Jurnal Ilmu Kedokteran Malaysia pada 2009 menyebut rambut pada makhluk itu berasal dari manusia.

Ada berbagai kisah misteri tentang jenglot. Beberapa orang meyakini makhluk itu dulunya adalah manusia pertama yang mempraktikkan sihir terlarang agar hidup abadi. Ketika orang itu meninggal, tubuhnya ditolak Bumi sehingga tidak terurai dan menyusut menjadi jenglot.

Baca Juga:Perburuan Makluk Misterius di Siborongborong Berlanjut di Radius 3 Km, BBKSDA Sumut: Bukan Mistis

Tetapi ada juga pendapat lain yang menyebut jenglot adalah makhluk gaib yang bisa ditangkap dan dijinakkan. Ada juga yang menyebutnya sebagai spesies hewan langka.

Makluk ini juga sempat diteliti secara medis oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Doktr Djaja Surya Atmana dari Universitas Indonesia yang terlibat dalam penelitian itu menyatakan lapisan kulit jenglot memiliki DNA mirip primata sejenis manusia.

Sayangnya penelitian dihentikan lantaran peneliti tidak diizinkan membedah jenglot agar tidak terjadi hal buruk. Sementara penelitian lain menyimpulkan makhluk itu dibuat dari prroses mumifikasi beberapa spesies. Seperti kepala monyet yang disambung dengan ekor kuda sebagai rambutnya.

Karya Seni Buatan

Praktisi medis Islam dari Malaysia, Syakir M Azmi, mengatakan jenglot adalah karya seni buatan manusia. Dengan demikian dia menyebut makhluk itu tidak memiliki kekuatan apapun.

Paranormal Ki Prana Lewu mengatakan, orang yang percaya dengan kekuatan mistis pada makhluk itu telah tergelincir dalam kemusyrikan.

“Justru dengan mempercayai adanya kekuatan mistis yang dimiliki jenglot, mereka sudah tergelincir dalam kemusyrikan, jelasnya dalam video di Youtube.

Dia mengatakan kepercayaan terhadap kekuatan benda mistis itu sering dimanfaatkan penipu. Dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan hal-hal yang diklaim memiliki kekuatan gaib.

Lalu, apa itu Jenglot?

Menurut dosen sejarah dan budaya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Moh Rosyid, menjelaskan bahwa peran jenglot selama ini di dunia perdukunan menjadi dua versi, versi perdukunan dan makhluk gaib sungguhan yang hanya memakan darah.

Rosyid mengatakan jenglot sejenis dengan sebuah jimat namun lebih ke arah yang negatif. Jenglot biasanya digunakan untuk hal yang berhubungan dengan santet.

“Semacam jimat tapi mengarah yang negatif, (biasanya) untuk santet, itu bagian dari dunia santet,” katanya.

Menurut Rosyid, santet juga akan selalu eksis di era apapun. Karena manusia menggunakan imbas konflik yang tidak diselesaikan maka pelampiasannya dunia hitam.

Rosyid menjelaskan dunia magis sampai saat ini masih ada. Manusia di era sekarang banyak kebutuhan dan tuntutan. Rosyid mengungkapkan manusia yang tidak bisa mengatasi masalah tersebut akan melampiaskannya melalui hal magis.

“Yang perlu digarisbawahi bahwa dunia magis selalu eksis sebatas manusia tidak mengatasi (permasalahan) dunia, semakin canggih, semakin banyak tuntutan dan karena kebutuhan,” jelasnya.
(berbagi sumber/hm01)

Related Articles

Latest Articles