9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

TPID Provinsi Sumut dan BI Prioritas Kendalikan Inflasi Pangan Melalui Integrated Farming

Medan, MISTAR.ID

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus digaungkan di berbagai daerah. Kali ini, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara memperkuat sinergi bersama dengan 43 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPw DN) Bank Indonesia lainnya dalam mengendalikan laju inflasi di Sumut.

Pengendalian inflasi pangan di Sumut dilakukan melalui inovasi dan digitalisasi pengembangan klaster cabai merah dengan sistem integrated farming, yang akan menopang kesinambungan produksi nasional ke depan yang ditandai dengan penyelenggaraan Kick Off GNPIP Sumatera Utara di Klaster Cabai Merah Juli Tani, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (31/8/22).

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda​ Agung t Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Anggota Komisi XI Hidayatullah, Gus Irawan, Sihar Sitorus, serta segenap unsur Forkopimda Sumatera Utara.

Baca juga:Meski Ekonomi Sumut Terus Tumbuh, BI Ingatkan Tren Kenaikan Inflasi

Selain menyoroti permasalahan struktural, kegiatan ini juga turut mendorong Gerakan Tanam (Gertam) Cabai di Pekarangan, yang diharapkan akan memotivasi budaya swasembada pangan masyarakat dan mendukung tercapainya kestabilan harga.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan bahwa GNPI hadir sebagai salah satu tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022.

GNPIP diharapkan dapat mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan atau dari sisi suplai dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, yang lebih terintegrasi serta berdampak nasional berlandaskan pada kerangka 4K, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

“Kita harus mengambil langkah untuk menangani aspek yang lebih struktural, dengan mendorong inovasi dan digitalisasi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh klaster cabai merah di Sumatera Utara yang telah menerapkan konsep integrated farming dengan pembuatan pupuk organik secara mandiri hingga implementasi sistem lelang terpusat pada sub terminal agribisnis dalam sistem pemasarannya,” sebutnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi juga turut menyampaikan pentingnya penguatan sinergi dan komitmen dari seluruh stakeholder dalam rangka mendukung pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah, salah satunya melalui GNPIP.

“Penguatan di sisi produksi perlu terus didorong melalui pembukaan klaster pangan baru di daerah sentra, mereplikasi inovasi dari klaster cabai merah integrated farming yang diresmikan pada hari ini,” sebutnya.

Selain itu, peningkatan produksi di sisi hulu bagi komoditas hortikultura lainnya akan terus dilakukan melalui berbagai pelatihan maupun bantuan saprodi, termasuk peningkatan akses terhadap teknologi dan ekonomi digital serta pembiayaan kepada para UMKM.

Baca juga:Bank Indonesia Incar 980 Ribu Pengguna Baru QRIS di Sumut

Edy Rahmayadi juga mengapresiasi dan akan terus mendukung berbagai upaya pengendalian inflasi yang dilaksanakan bersama Bank Indonesia.

Pada kesempatan ini, Anggota Komisi XI Hidayatullah mengharapkan kendala dan tantangan dapat terselesaikan melalui kolaborasi seluruh komponen harga dapat terjaga dan kesejahteraan petani dapat meningkat.

“Untuk itu, Bank Indonesia perlu terus mendorong terobosan untuk membantu penerapan digitalisasi pertanian,” bebernya.

Adapun rangkaian kegiatan ini juga dilakukan panen bersama cabai merah oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Sumatera Utara serta segenap unsur Forkopimda Sumatera Utara. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles