9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Telur Ayam, Bawang Merah dan Cabai Mahal di Siantar, Pembeli Mengeluh

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga telur ayam, bawang merah dan cabai merah masih tetap mahal di Pasar Horas Pematangsiantar, Senin (6/6/22). Kenaikan harga ketiga komoditas ini membuat pembeli mengeluh.

Mega Sari Daulay (50), pedagang nasi di seputaran Jalan Waldelpat yang tidak jauh dari Polres Pematangsiantar turut juga mengeluhkan tingginya harga cabai merah dan juga bawang merah di pasar tradisional. Tidak hanya tiga bahan dapur tersebut, harga sembako lainnya juga alami kenaikan.

“Kemarin itu hari Sabtu, aku belanja ke pasar harga cabai merah itu Rp38 ribu per Kg dan bawang merah Rp40 ribu per Kg, kalau telur ayam Rp47 ribu per papan,” ujar Mega diwawancarai, Senin (6/6/22).

Baca juga: Pasokan dari Jawa Sedikit, Harga Bawang Merah Melambung di Kota Medan

Dirut Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Kota Pematangsiantar, Toga Sihite mengatakan, naiknya harga cabai merah dan bawang merah itu terpantau sejak hari ini. Sementara untuk harga telur ayam naik sejak beberapa hari belakangan.

“Hasil pantauan kita di pasar hari ini, harga cabai merah Raya Rp48 ribu dan bawang merah lokal itu Rp48 ribu,” ungkap Toga Sihite diwawancarai seputar naiknya harga komoditas tersebut.

Naiknya harga sembako seperti cabai dan bawang tersebut dijelaskan Dirut Pasar Horas tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti cuaca tidak menentu yang terjadi hujan sehingga petani tidak pergi ke ladang.

Baca juga: Stok Terbatas, Harga Cabai Merah Rp40.000 per Kg

“Kenaikan harga terjadi karena cuaca, yang beberapa hari ini tidak menentu seperti hujan. Baru pasokan yang terbatas dari daerah, kalau kita kan dari Simalungun dan Karo,” ujarnya.

Toga Sihite kembali mengatakan, diperkirakan kenaikan harga sembako ini bakal tidak berlangsung lama dan akan kembali stabil seperti hari-hari biasanya.

“Kenaikan harga ini tidak terlalu lama. Kalau saya lihat ini, kalau cuaca sudah mulai bagus dan harga akan kembali stabil. Baru ini juga, mereka (petani) agak sulit mendapat pupuk karena langka,” pungkasnya. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles