12.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Sumut Diprediksi Cetak Inflasi di Januari 2021 

Medan, MISTAR.ID

Menurut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, kinerja harga sejumlah kebutuhan pokok selama Januari di Sumut masih menunjukan tren kenaikan dibandingkan dengan bulan Desember 2020.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan salah satunya adalah daging ayam. Dimana, daging ayam mengalami kenaikan hingga rata-rata sebesar 5%. Selanjutnya, telur ayam naik sekitar 3%, bawang merah naik sekitar 5.8%, bawang putih naik sekitar 3.5%.

Kemudian, cabai rawit mengalami kenaikan rata-rata sebesar 23%. Dan terakhir, gula pasir mengalami kenaikan kurang dari 2%, namun untuk gula pasir hanya gula pasir premium yang naik.

Baca Juga:Sepanjang 2020, Sumut Mengalami Inflasi 1,96 Persen

Dikatakan Gunawan, untuk komoditas yang mengalami penurunan di antaranya adalah cabai merah. Cabai merah yang kerap menjadi penyumbang inflasi besar, di Januari turun sekitar 17%.

“Dari beberapa komoditas yang saya sebutkan tersebut, masih ada beberapa komoditas lain khususnya sayur sayuran yang mengalami kenaikan selama Januari. Di antaranya adalah kol, dan beberapa jenis sayur-sayuran lain baik dari gunung maupun darat. Nah, kenaikan harga bahan pokok selama Januari bukan dikarenakan pulihnya daya beli. Tetapi lebih dikarenakan gangguan stok akibat cuaca maupun kenaikan komponen biaya produksi dan distribusi karena pandemi,” terangnya, Sabtu (30/1/21).

Meskipun sejumlah harga yang sebutkan mengalami kenaikan, sambungnya, faktanya di akhir Januari justru mengalami penurunan yang signifikan. Namun, selama perjalanan Januari 2021, rata-ratanya masih naik.

Baca Juga:Nataru Harga Pangan Bergerak Liar, Sumut Dipastikan Inflasi

Maka, kalaupun penurunan harga komoditas belakangan ini akan memicu terjadinya deflasi, maka bulan Februari ini baru dampaknya akan terlihat ke tren penurunan harga atau deflasi.

“Untuk Januari saya melihat Sumut berpeluang mencetak inflasi dalam rentang 0.1% hingga 0.15%. Pada dasarnya masih sangat rendah. Dan saya melihat tren harga hingga menjelang ramadhan tahun 2021 masih akan bergerak landai. Tidak akan begitu bergejolak, dan cenderung lebih terkendali,” terangnya.

Ke depan, Gunawan menyarankan sebaiknya mewaspadai potensi penurunan harga yang diakibatkan oleh tren pelemahan daya beli.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles