21 C
New York
Friday, May 3, 2024

Sektor Makanan Sumbang Deflasi 0,76% Pada Juli 2020 Di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar mencatat terjadinya deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,76 persen. Tingkat deflasi pada bulan Juli ini membuat inflasi selama Januari hingga Juli (year to year) -1,21 persen dan -0,30 secara tahunan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar M Simamora mengatakan, dari 90 kota IHK, 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi. Deflasi yang terjadi di Kota Pematangsiantar terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pengeluaran kelompok.

“Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,02 persen, kelompok bahan rumah tangga air listrik sebesar 0,23 persen dan kelompok makanan restoran 0,40 persen,” ujar M Simamora ditemui Mistar, Rabu (12/8/20) pagi.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sumut Triwulan II Turun 4,75 Persen

Komoditas yang terjadi penurunan harga yaitu penyumbang deflasi di Kota Pematangsiantar adalah daging ayam ras, bawang merah, tomat, ikan nila, sawi, udang, gula pasir.

Sementara itu kelompok penyumbang inflasi terjadi di kelompok perlengkapan rumah tangga 0,05 persen, kelompok transportasi 0,08 persen. Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,60 persen.

Sejumlah pedagang di Pasar Horas, Pematangsiantar mengaku harga sayur dan ikan basah saat ini relatif tidak menentu. Arman Siagian (40) salah satu pedagang bawang merah mengatakan, perubahan harga terjadi begitu cepat akibat Pandemi Covid-19.

“Batasan aktivitas di luar kota seperti pulau Jawa membuat perubahan harga naik turun dan tidak menentu,” ujar Arman ditemui Mistar. Ia melanjutkan, kebijakan Pemerintah terkait batasan pertemuan dalam kegiatan pesta menyebabkan aktivitas pasar menurun.

“Kami berharap pemerintah jangan sampai mengambil kebijakan impor barang apalagi berkaitan dengan bahan pangan karena bisa menekan harga lebih jatuh,” ujarnya. (billy/hm09)

Related Articles

Latest Articles