10.7 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Pengerajin Tahu dan Tempe di Madina Kurangi Produksi

Padangsidimpuan, MISTAR.ID

Sejumlah pengerajin Tahu tempe di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, terpaksa mengurangi produksi tahu tempe, akibat kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga kacang kedelai, disebabkan kurangnya daya beli konsumen.

Khusnul, salah seorang pengerajin tahu dan tempe di Tapsel mengatakjan, pengurangan produksi mereka lakukan karena permintaan konsumen juga mengalami penurunan. Para konsumen selain untuk konsumsi rumah tangga juga untuk pedagang gorengan. Daya beli konsumen dipasaran terus merosot, bahkan banyak pedagang gorengan yang tutup, sejak pandemi Covid-19. Ditambah kenaikan harga pada komuditi kacang baik lokal maupun import.

Meski bahan baku tahu tempe tidak langka di Kabupaten Mandailing Natal, namun penghasilan para pengerajin tahu tempe makin berkurang, sehingga sebagian karyawan terpaksa harus dikurangi.

Baca juga:Dongkrak Produksi Kedelai di Sumut, Dinas TPH Bantu Benih untuk 3.049 Hektar

Menurut Khusnul (pengerajin Tahu tempe), pengurangan produksi tahu tempe, ini mulai terasa setahun belakangan.

Baca juga:Harga Naik, Kacang Kedelai di Medan Rp10 Ribu Per Kg

“Yang paling dratis saat harga minyak goreng naik, sehingga terpaksa produksi kami kurangi, bahkan ada sebagian karyawan terpaksa kami kurangi akibat pendapatan kami sangat turun,’ tutu Khusnul. (asrul/hm06)

Related Articles

Latest Articles