8.7 C
New York
Monday, May 13, 2024

Pengamat: Pengendalian Covid-19 Kunci Perbaikan Ekonomi

Medan, MISTAR.ID

Pekan ini Bank Indonesia menggelar rapat dewan gubernur yang di mana salah satu outputnya adalah penetapan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate (BI 7 DRR).

BI 7 DRR sejauh ini berada di level 3.5%. Ini merupakan level terendah sepanjang sejarah besaran suku bunga acuan di tanah air. Tetapi besaran bunga sebesar itu belakangan ini tidak membuat laju pertumbuhan ekonomi naik.

Karena Covid-19, yang ada justru pertumbuhan ekonomi sempat masuk ke jurang resesi, dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,5% di kuartal ketiga 2021. Pada dasarnya di saat bunga turun seharusnya pertumbuhan ekonomi bisa digenjot. Baik di atas kertas maupun di tatanan praktiknya seperti itu.

Baca Juga:BPK Temukan Rp2,94 T Dana Penanganan Covid Bermasalah

“Tetapi fakta berbicara lain. Covid-19 telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian sehingga upaya mendongkrak pertumbuhan dengan penurunan bunga acuan menjadi kurang berasa,” kata pengamat ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin, Rabu (17/11/21).

Dia melanjutkan, dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh Covid-19 jauh lebih besar daripada kemampuan BI dalam memperbaiki pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Tetapi jika sebelumnya BI tidak menurunkan bunga acuan, sudah bisa dipastikan kinerja ekonomi kian terperosok dan sulit untuk bangkit kembali.

Tantangan ke depan adalah kekhawatiran akan ada gelombang ketiga Covid-19. Sejauh ini, data menunjukkan kalau pengendalian Covid-19 di tanah air sangat terkendali. Tetapi negara lain memang sudah ada yang mengalami gelombang ketiga Covid-19, atau bahkan ada yang tengah berjibaku dengan gelombang keempat Covid-19.

Baca Juga:HLM TPID, Gencarnya Vaksinasi Diharapkan Mampu Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

“Sekalipun kita belum menuju ke gelombang selanjutnya, tetapi bersikap waspada dan antisipatif memang dibutuhkan. Walaupun skenario buruknya harus kita siapkan mitigasinya sejak dini. Jika dikaitkan dengan upaya BI yang tetap melakukan kebijakan moneter longgar (bunga murah), maka risikonya muncul manakala di tahun depan AS justru menaikkan suku bunga acuannya,” imbuhnya.

“Maka BI dituntut untuk membuat kebijakan ekstra sulit dan ekstra hati hati tentunya. Karena saya yakin BI akan habis-habisan mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pengendalian Covid-19 jadi kunci perbaikan ekonomi,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles