15.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pasar Keuangan IHSG Hingga Emas Berpeluang Anjlok Sepekan ke Depan

Medan, MISTAR.ID

Kinerja pasar keuangan global akan kembali dihadapkan pada sejumlah data ekonomi yang berpeluang memicu tekanan sepekan ke depan. Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan bahwa di awal pekan akan ada rilis data inflasi inti Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan stabil di angka 4,7%.

Selanjutnya akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua (Q2) yang sejauh ini diprediksi mengalami kenaikan dari kuartal sebelumnya.

“Masih dalam sepekan ke depan, indeks kepercayaan konsumen di AS diperkirakan juga kan mengalami penurunan. Permintaan barang tahan lama juga diperkirakan tumbuh negatif. Dan ada data penting suku bunga acuan The FED yang diperkirakan akan dinaikkan menjadi 2,5% dari posisi 1,75% saat ini,” kata Dosen Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ini, Senin (25/7/22).

Baca juga: Sepekan Ke Depan Pelaku Pasar Keuangan Harus Berhati-hati

Dari sejumlah data tersebut, sambung Gunawan, data pertumbuhan ekonomi Q2 sejauh ini yang akan sedikit meredam kekuatiran pasar. Meskipun pasar pada akhirnya nanti akan melihat laju pertumbuhan ekonomi AS secara tahunan.

“Dan di situ baru diputuskan apakah AS benar-benar masuk dalam jurang resesi atau sebaliknya. Meskipun sejauh ini ekspektasinya AS akan masuk dalam jurang resesi. Tetapi jika ekspektasi pertumbuhan ekonomi itu meleset dan realisasi pertumbuhan ekonomi justru negatif, maka bisa dipastikan AS masuk jurang resesi,” sebutnya.

Tidak berhenti disitu, menurutnya lagi, zona euro juga akan merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua yang diperkirakan tumbuh tipis. Namun secara tahunan pertumbuhan ekonomi zona euro akan terus melambat.

“Di sisi lainnya, perang Rusia dan Ukraina juga akan memperburuk kinerja pasar keuangan. Karena rencana ekspor gandum dari Ukraina sepertinya kembali batal. Pekan ini akan menjadi pekan yang sangat potensial memberikan tekanan pada IHSG, rupiah hingga harga emas. Pelaku pasar di pekan sebelumnya beruntung karena kebijakan BI tidak lantas memicu tekanan besar pada IHSG dan rupiah,” ungkapnya.

Baca juga: Pasar Keuangan Diperkirakan Berfluktuasi Ringan

Akan tetapi saat ini kondisinya berbeda, sentimen di pekan ini jauh lebih buruk dan berpotensi menimbulkan tekanan yang besar bagi pasar keuangan global, tanpa terkecuali pasar keuangan domestik. Pelaku pasar akan lebih berhati-hati lagi di pekan ini. Meskipun pada dasarnya kenaikan bunga acuan The FED sudah diantisipasi, akan tetapi yang bisa mengurangi kerugian atau memperbaiki kinerja pasar keuangan adalah testimony dari Gubernur The FED sendiri.

“Selama testimoni menunjukan keyakinan yang besar terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dan tidak dibutuhkan kenaikan bunga acuan secara agresif. Maka bisa saja tekanan pasar akan mereda. Tetapi di atas kertas sejauh ini, semua data yang tersaji akan memicu tekanan hebat pada pasar keuangan kita,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles