3.7 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Pandemi Dongkrak Jumlah Investor di Pasar Modal 

Medan, MISTAR.ID

Tren digitalisasi selama masa pandemi Covid-19 memberikan berkah bagi peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Selama masa pandemi, dapat dilihat banyaknya para pelaku investasi yang beralih ke pasar modal. Salah satu yang melatarbelakangi kondisi ini dikarenakan adanya dana-dana yang sebelumnya bergerak di sektor riil, ternyata tidak berjalan efektif selama masa new normal ini.

Hal ini seiring dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk meredam kasus Covid-19, yang membuat banyak sektor usaha yang kegiatannya terdampak dari kebijakan tersebut.

“Di sisi lain, pasar modal Indonesia yang saat ini terus dibanjiri oleh aliran dana yang otomatis membantu pergerakan ekonomi yang terus bertumbuh. Momentum ini menjadi kesempatan bagi sektor riil untuk bergerak kembali setelah pandemi berakhir, untuk mencari alternatif pendanaan melalui pasar modal. Selain supply dana-dana dari investor yang sudah tersedia, maka bagi perusahaan-perusahaan yang belum Go Public juga dapat memanfaatkan momentum ini untuk melakukan Initial Public Offering (IPO),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara (Sumut), Pintor Nasution, Kamis (21/10/21).

Baca juga:CMSE 2021 Targetkan Penambahan Jumlah Investor Pasar Modal

Dijabarkan Pintor, sepanjang tahun 2021, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencatatkan rekor pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah 44 tahun pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal sudah mencapai angka 6,43 juta investor per akhir September 2021. Angka ini mencatatkan kenaikan dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar 6,10 juta.

“Berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6.287.350 SID, termasuk di dalamnya adalah 2,9 juta SID saham. Di sisi lain per tanggal 30 September 2021, saat ini telah terdapat 750 perusahaan tercatat di BEI dengan penambahan baru sebanyak 38 perusahaan. Dengan melihat perkembangan ini, literasi serta edukasi pasar modal terus digencarkan oleh Self-Regulatory Organization (SRO) sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia yang berdampak bagi upaya pemerintah guna mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.

Sejalan dengan upaya tersebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan SRO, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021 secara virtual pada 14 – 16 Oktober 2021.

Baca juga:BEI Perkenalkan Investasi Reksa Dana yang Menyenangkan Pasar Modal

CMSE 2021 diselenggarakan sebagai rangkaian acara peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang bertemakan Sinergi Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional. Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan, penyelenggaraan CMSE 2021 merupakan kegiatan yang bertujuan sebagai ajang pertemuan stakeholders pasar modal Indonesia dan masyarakat untuk dapat berbagi informasi terbaru serta teraktual.

“Selama Pagelaran Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021, jumlah investor saham di Indonesia sudah melampaui angka 3.000.000 atau tepatnya 3.008.318 single investor identification (SID) atau jumlah investor saham. Hal tersebut merupakan pencapaian menggembirakan dari pasar modal Indonesia di tengah peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia serta dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles